BANJIR - CIAMIS. Sedikitnya 50 truk pengangkut ayam pedaging dari Ciamis terjebak macet selama dua hari dua malam dan tidak bisa memasuki kawasan Jakarta dan Tangerang.
Setiap truk berisi rata-rata 2 ton ayam hidup siap sembelih. Ini membuat tidak bisa memasok kebutuhan pasar Jabodetabek karena terjebak dua hari dua malam di Bekasi. Sekitar 100 ton ayam pedaging dari Ciamis pun terjebak banjir.
Baca Juga: Pasca banjir, jaringan Telkomsel kembali normal
“Truk pengangkut ayam yang terjebak macet itu berangkat dari Ciamis Rabu (1/1) malam, pas hari pertama tahun baru.
Normalnya ayam itu sudah masuk Jakarta Kamis (2/1) siang, dengan lama perjalanan sehari selama. Karena terjebak macet, sekitar 50 truk berisi ayam dari Ciamis tersebut baru masuk tadi malam ke pangkalan di Jakarta dan Tangerang sekitar pukul 23.00 malam.
Dua hari dua malam terhadang banjir,” ujar H Komar, pengurus Paguyuban Perunggasan Priangan Timur kepada Tribun, Jumat (3/1). Dari 50 truk pengangkut ayam yang terjebak banjir tersebut rata-rata berisi 100 keramba berisi ayam hidup.
Tiap keramba berisi 10 ekor ayam broiler, sedangkan yang berisi ayam pedaging layer jantan (pejantan) lebih dari 20 ekor/karamba. “Rata-rata tiap truk membawa 2 ton ekor ayam siap sembelih. Jadi dari sekitar 50 truk yang terjebak banjir tersebut berisi sekitar 100 ton ayam hidup,” katanya.
Baca Juga: AAUI desak asuransi umum segera urus penanganan klaim banjir
Dari 50 truk ayam yang terjebak banjir tersebut lima truk diantaranya membawa ayam ras pedaging layer jantan lebihnya mengangkut ayam pedaging jenis broiler (BR). “Ayam dari kandang saya cuma satu truk yang terjebak banjir,” ujar H Komar, pemilik Kawali Poultry Shop Ciamis ini.
Puluhan truk pengangkut ayam asal Ciamis tersebut terjebak banjir saat memasuki jalan tol Cikampek – Jakarta sehingga di-oper keluar lewat pintuk tol Bekasi.
“Jadi terpaksa mangkal dulu di Bekasi selama dua hari dua malam menunggu banjir surut. Baru tadi malam (Kamis, 2/1) sekitar pukul 23.00 bisa masuk pangkalan di Jakarta dan Tangerang,” katanya.
Akibat terjebak banjir selama dua hari dua malam tersebut, ayam yang diangkut puluhan truk dari Ciamis tingkat penyusutannya meningkat tajam. Dari normal 7% jadi 12%. “Tingkat kematian masih normal sekitar 10%, karena terjebak banjir jadi ayam yang kelelahan bisa disiram dengan air.
Baca Juga: DPR minta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kebut normalisasi sungai
Cuma biaya armada naik dua kali lipat. Biaya operasional untuk BBM dan armada membengkak dua kali, perjalanan normal sehari semalam, karena terjebak banjir jadi dua kali lipat,” ujar H Komar.
Selain itu kapasitas tampung ayam di Jakarta jadi berkurang lantaran tempat pangkalan, dan agen terkendala banjir. “Daya serap pasar terbatas. Sehingga harga ayam jadi stagnan.
Ayam layer jantan di Jakarta hari ini seharusnya sudah tembus angka Rp 33.000/kg. Tapi karena banjir tetap bertahan diangka Rp 31.000/kg, seperti harga sebelum banjir,” katanya.
Sementara ayam-ayam pedaging dari Ciamis yang diberangkatkan Kamis (2/1/2020) malam kata H Komar sudah tiba di Jakarta, Jumat (3/1) siang. “Ayam yang diberangkatkan tadi malam dari Ciamis, sudah tiba tadi siang di Jakarta. Pengangkutan ayam ke Jabodetabek sudah normal kembali,” ujar H Komar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "50 Truk Ayam Potong Asal Ciamis Tujuan Jakarta 2 Hari Tertahan di Bekasi Karena Banjir"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News