PERDAGANGAN - JAKARTA. Efek domino dari perang antara Hamas dan Israel dikhawatirkan pelaku di industri ritel dalam negeri. Hal ini tidal lepas dari aksi boikot produk yang terafiliasi Israel masih menggema.
Meski demikian, pemilik salah satu warung kelontong di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan, Agus mengatakan aksi boikot pada produk-produk keseharian ini tak berdampak pada penjualannya.
Baca Juga: Kena Imbas Boikot Produk, Begini Respon Pizza Hut
"Kita masih jual produk-produk itu, baik kebutuhan sehari-hari sampai minumannya. Masih ada yang beli karena pembeli masih perlu dan gunakan produknya," ujar dia saat diwawancarai Kontan.co.id, Jumat (8/12).
Tak cemas soal boikot itu, namun sambil berjaga-jaga ia pun tetap melakukan stock produk tersebut di warung.
"Kita stock tapi gak banyak-banyak," sambungnya.
Baca Juga: Bisnis Ritel Membaik di Kuartal IV-2023, Ini Sentimen yang Mendorongnya
Setelah beberapa saat lalu Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram membeli produk dari produsen yang mendukung agresi Israel di Palestina. Fatwa haram untuk produk pendukung Israel itu tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina yang resmi keluar pada Rabu 8 November 2023.
Meski tak memberikan daftar jelas mengenai produk-produk apa saja yang dinilai terafiliasi dengan Israel, banyak daftar produk yang diduga berafiliasi dengan Israel menyebar terutama di sosial media (sosmed).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News