Aksi demo 30 September tak pengaruhi kegiatan perdagangan di Tanah Abang

Selasa, 01 Oktober 2019 | 21:29 WIB   Reporter: Elisabeth Adventa
Aksi demo 30 September tak pengaruhi kegiatan perdagangan di Tanah Abang

ILUSTRASI. Produk tekstil


DEMONSTRASI - JAKARTA. Pasca aksi demonstrasi 30 September 2019 di depan gedung DPR-MPR lalu, kegiatan perdagangan di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat tetap berjalan normal. Baik para pedagang yang lapaknya berada di pinggir jalan maupun yang memiliki kios di dalam nampak sibuk menata dagangan dan bertransaksi.

"Hari ini buka seperti biasa, mulai dari pagi jam 7 sudah siap-siap dan tutup juga seperti biasa, menjelang Maghrib nanti. Enggak, demo enggak pengaruh, udah biasa aja," tutur Yanto, pedagang daster yang kiosnya terletak persis di pinggir jalan antara pertigaan Jl. Kebon Jati.

Meski kericuhan akibat aksi demo sempat merambat ke wilayah Tanah Abang selama sepekan, tak menyurutkan asa para pedagang untuk tetap berjualan. Yanto menilai aksi demo yang berlangsung selama sepekan lalu tidak terlalu mengganggu usahanya. "Beda sama yang demo Mei kemarin. Kalau itu memang di sini bentrok dan ada kesepakatan buat nutup kios," tandasnya.

Baca Juga: Demonstrasi masih terjadi, pelemahan rupiah ikut berlanjut

Hal serupa juga dilontarkan oleh Fahrul, pedagang grosir busana Muslim. Ia juga tetap menggelar dagangannya seperti biasa. Menata manekin, melayani pembeli yang tengah menawar harga, dan merapikan stok baju-baju di sebuah kotak.

"Enggak masalah kok kalau demo yang kemarin, di sini juga tetep ada aja yang beli. Ya jualan normal aja kayak biasa. Saya buka kios dari pagi jam 8, ini sudah mau tutup karena emang kebetulan sepi aja," tandasnya.

Ditanya soal omzet, baik Yanto maupun Fahrul mengatakan ada penurunan omzet. Namun, hal tersebut bukanlah efek dari aksi demo yang berlangsung selama sepekan lalu. "Ibaratnya biasa sehari dapat Rp 100.000, ya ini cuma dapat Rp 50.000, bukan karena demo. Karena lagi sepi aja sejak selesai Lebaran Haji, tiap tahun siklusnya begitu," kata Yanto.

Malahan, aksi demo 30 September 2019 membawa berkah bagi penginapan Airy Rooms, Red Doorz, maupun OYO yang terletak di kawasan Setiabudi, Jakarta Pusat. Seperti Audah Guesthouse Syariah yang terafiliasi dengan OYO di sekitar Setiabudi, sekitar 50 kamar habis terpesan, pada Senin (30/9) malam.

"Malam ini sudah full, dari jam 10 tadi kami sudah banyak nolak konsumen karena sudah tidak ada kamar. Enggak tahu ini kenapa ya, banyak yang booking dadakan malam ini, mungkin karena demo," ujar Fahmi, salah satu karyawan Audah Guesthouse Syariah.

Baca Juga: Analis: Sentimen politik dalam negeri masih mewarnai pergerakan IHSG

Pada malam berlangsungnya aksi demo 30 September 2019 yang berakhir ricuh di sekitar Semanggi, Jakarta Selatan membuat sejumlah perjalanan ke arah Blok M, Kebayoran Lama, Senayan, Karet, dan Palmerah terhambat di sekitaran Sudirman. Hal tersebut menyebabkan beberapa orang yang terjebak ricuhnya demo memutuskan untuk menginap di hotel budget.

"Saya mau pulang ke arah Karet, tapi tadi susah banget dapat ojek online, enggak ada yang mau pick up dan anter ke sana. Daripada bingung, saya cari hotel murah di sekitar sini," tandas Willy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru