Apa Penyebab Gempa Sumenep 6,0 SR Terjadi? Ini Penjelasan BMKG

Rabu, 01 Oktober 2025 | 09:38 WIB
Apa Penyebab Gempa Sumenep 6,0 SR Terjadi? Ini Penjelasan BMKG

ILUSTRASI. Titik Gempa Sumenep Dok/BMKG


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak penyebab Gempa Sumenep pada Selasa, 30 September 2025. Pada Selasa Dini hari, pukul 23.49.43 WIB, wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur diguncang oleh gempa bumi tektonik bermagnitudo M6,0.

Episenter gempa berada pada koordinat 7,35° LS dan 114,22° BT, tepatnya di laut dengan jarak sekitar 58 kilometer arah Tenggara Sumenep pada kedalaman 12 km.

Kedalaman yang relatif dangkal ini menjadikan gempa terasa cukup kuat di berbagai daerah sekitar episentrum bahkan hingga wilayah Bali.

Lalu, apa penyebab dari Gempa Sumenep 30 September? Cek penjelasan BMKG.

Baca Juga: Filipina Berduka, Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Cebu dan Tewaskan Puluhan Warga

Penyebab Gempa Sumenep 

Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, ungkap bahwa gempa yang terjadi termasuk dalam kategori gempa dangkal. Hal ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif bawah.

"Hasil mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki karakteristik pergerakan naik (thrust fault), yang umum terjadi pada aktivitas tektonik akibat pergeseran lempeng." dalam postingan @daryonoBMKG.

Dampak guncangan gempa dirasakan dengan intensitas berbeda di sejumlah wilayah.

Baca Juga: Apa Penyebab Gempa Banyuwangi Magnitudo 5,4 SR? Ini Penjelasan BMKG

Dampak Gempa Sumenep

Di Pulau Sapudi, getaran dirasakan pada skala V–VI MMI yang menandakan guncangan kuat hingga menyebabkan masyarakat panik.

Di wilayah Sumenep getaran mencapai IV MMI, sementara di Situbondo, Sampang, Pamekasan, dan Surabaya terasa pada skala III–IV MMI.

Daerah lain seperti Tuban, Denpasar, dan Gianyar merasakan getaran skala III MMI, dan guncangan ringan skala II–III MMI juga dirasakan hingga ke Tabanan, Buleleng, Kuta, Banyuwangi, Bangkalan, Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Sidoarjo.

Baca Juga: BMKG: Potensi Gempa Megathrust M 8,8 di Selatan Jawa Bisa Picu Tsunami Raksasa

Jumlah ​Gempa Susulan

Hingga 1 Oktober 2025 pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat adanya 83 kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo bervariasi.

Gempa susulan terbesar mencapai M4,4, sementara yang terkecil tercatat M1,9. Kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas sesar di sekitar wilayah Madura, khususnya Pulau Sapudi, masih cukup tinggi pascagempa utama.

Anda bisa memantau aktivitas Kegempaan pada laman https://www.bmkg.go.id/gempabumi.

Demikian informasi mengenai penyebab Gempa Sumenep pada Selasa dini hari, 30 September 2025.

Tonton: Usai Banyak Kasus Keracunan, Menko Airlangga Sebut Program MBG Tetap Berjalan

Selanjutnya: ACA Targetkan Pendapatan Premi Sebesar Rp 5,8 Triliun hingga Akhir 2025

Menarik Dibaca: From This Island Perkenalkan Serum Baru dengan Sentuhan Sosial untuk Papua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait


Terbaru