TANGERANG. Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal (Polisi) Suntana memastikan pihaknya bersama TNI dan Satpol PP se-Tangerang Raya akan mengantisipasi terjadinya kericuhan setelah peristiwa bentrok antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online.
"Beberapa hari ini akan diturunkan personel, di titik yang memungkinkan terjadinya keributan, termasuk perbatasan di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan," kata Suntana, pada gelaran mediasi dengan Organda Kota Tangerang dan komunitas GoGrabber (Go-Jek, Grab, dan Uber) Jabodetabek di Mapolres Metro Tangerang, Jumat (10/3/2017) malam.
Suntana tidak merinci sampai berapa lama pengamanan akan dilakukan dan berapa jumlah personel yang diturunkan.
Sembari berjaga-jaga terhadap adanya aksi lanjutan, Suntana juga akan menyosialisasikan kesepakatan antara Organda Kota Tangerang dengan GoGrabber yang ditandatangani kedua pihak dan disaksikan pimpinan Polres Metro Tangerang, Kodim 0506 Tangerang, serta Pemkot Tangerang pada Rabu (8/3/2017) tengah malam.
Isi kesepakatan itu, pertama, kedua belah pihak menyadari dan mengakui bentrok di antara mereka sebagai kesalahpahaman dan masalah akan diselesaikan secara kekeluargaan, saling memaafkan, dan berjanji tidak mengulangi hal serupa di kemudian hari.
Poin kedua, semua pihak berjanji tetap menjaga suasana kondusif di Kota Tangerang dan tidak main hakim sendiri. Bila masih ada yang melanggar kesepakatan ini, maka siap untuk diproses hukum oleh kepolisian.
Dalam kesempatan itu, Suntana juga mengajak kedua pihak menjaga keamanan bersama. Dia berharap, dalam beberapa hari ke depan, sopir angkot maupun pengemudi ojek online bisa beroperasi seperti biasa tanpa terpengaruh provokasi.
"Mohon bisa menenangkan rekannya masing-masing supaya tidak terpengaruh dengan berita yang tidak benar. Ingatkan mereka untuk tidak main hakim sendiri, serahkan pada kami," tutur Suntana.
(Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News