APLSI: Pemerintah harus antisipasi rencana penutupan akses jalan umum untuk batubara

Selasa, 30 Oktober 2018 | 11:54 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
APLSI: Pemerintah harus antisipasi rencana penutupan akses jalan umum untuk batubara

ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Potensi Pengembangan Gas Batubara


BATUBARA - JAKARTA. Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) meminta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan untuk mengantisipasi kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berencana menutup akses jalan umum untuk transporasi batubara. 

APLSI menilai jika kebijakan ini jadi diterapkan, maka bisa mendatangkan kerugian, baik dari sisi ekonomi, maupun dari sisi pasokan batubara untuk pembangkit listrik. "Saya kira pemerintah pusat harus antisipasi rencana Pemprov (Sumsel) ke depan. Sebab kerugian ekonomi dan dampak sosialnya akan besar sekali," ujar Juru Bicara APLSI Rizal Calvary dalam siaran persnya, Selasa (30/10).

Menurut Rizal, bila rencana penutupan jalan untuk batubara ini jadi diterapkanam maka Sumsel bisa merugi sebesar US$ 1,2 miliar atau Rp. 187,3 triliun per tahun. Kerugian ini terjadi akibat berkurangnya penjualan batubara dari Sumsel yang sebesar 23 juta ton per tahun.

Rizal berujar, Sumsel merupakan lumbung energi nasional yang selain berperan untuk memperkuat cadangan devisa, batubara dari Sumsel juga berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional, termasuk ketersediaan listrik. Apalagi, lanjut Rizal, sebagian besar pembangkit listrik di Jawa dan Sumatera sangat tergantung pada pasokan batubara dari Sumsel.

Sehingga, jika pasokan batubara terganggu, maka sebagian besar pasokan listrik di Jawa dan Sumatera juga bisa terganggu. “Pada tahun 2018, total produksi batubara Sumatera Selatan diperkirakan sekitar 48,5 juta ton atau 9% produksi nasional Sumsel memasok untuk sebagian besar pembangkit Sumatera dan Jawa,” ujarnya.

Lebiah lanjut, Rizal juga mengingatkan bahwa penutupan jalan untuk batubara ini bisa berdampak pada sektor kredit atau perbankan. Apalagi, lini industri batubara ini tidak berdiri sendiri, tapi juga terkait dengan sektor penunjang lainnya.

“Yang berikutanya bisa meningkatakan kredit macet di sektor pertambangan batubara, sebab eksposur kredit di batubara mulai dari tambang, angkutan batubara seperti truck dan tongkang, pelabuhan batubara serta sektor penunjang terkait," tandasnya.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan berimbang, hingga berita ini dibuat, Kontan.co.id masih berupaya menghubungi pihak atau lembaga terkait lainnya mengenai rencana penutupan akses jalan umum untuk batubara di Provinsi Sumatera Selatan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru