Arsjad Rasjid Optimistis ASEAN Tampil Sebagai Pusat Stabilitas dan Ekonomi Dunia

Rabu, 10 Mei 2023 | 19:27 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Arsjad Rasjid Optimistis ASEAN Tampil Sebagai Pusat Stabilitas dan Ekonomi Dunia

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid?pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42, dalam sesi ASEAN Leaders? Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council di Labuan Bajo.


ASEAN -  JAKARTA. Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid mengungkapkan, ASEAN akan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia, pada tahun 2045 mendatang.

Proses ke arah itu akan dituangkan dalam roadmap demi mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yang berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar, seperti memperkuat sentralitas, memanfaatkan solusi inovatif, dan memberikan advokasi inklusivitas bagi peningkatan ketahanan wilayah.

“ASEAN-BAC bersama para mitra terus berinovasi dalam penyusunan roadmap sehingga akan mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai,dan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada tahun 2045 mendatang,” kata Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Rabu (10/5).

Baca Juga: Menko Airlangga dan Menteri Investasi & Industri Malaysia Bahas Soal Sawit & Karet

Hal itu dikatakan Arsjad pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42, dalam sesi ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Arsjad mengungkapkan, berdasarkan hasil  KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Timor Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota baru ASEAN. Roadmap  keanggotaan penuh sedang dipersiapkan.

Sebagai mitra strategis pemerintah mewakili sektor bisnis regional, ASEAN-BAC terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif bagi siapa pun untuk terus bertumbuh bersama. 

No one left behind, seluruh ASEAN akan tumbuh bersama tanpa terkecuali, untuk dapat menjadi bagian dalam perjalanan ASEAN sebagai pusat   pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Arsjad.

Selain itu, ASEAN-BAC juga  konsisten memberikan berbagai masukan strategis dan umpan balik  dari sektor swasta kepada para pemimpin ASEAN. Ini dalam rangka mendorong integrasi ekonomi regional yang lebih kuat, mempromosikan legasi proyek-proyek yang berdampak langsung, dan jangka panjang.  

Baca Juga: Penyebab Layanan BSI Error, Erick Thohir Akui Ada Serangan Siber

ASEAN-BAC terus mendorong untuk mewujudkan  ekonomi kawasan yang sangat terintegrasi dan kohesif,  mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan perdagangan, investasi, dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kapasitas kawasan untuk menyikapi tantangan dan perubahan global.

“Kami terus berupaya  memajukan agenda pasar tunggal melalui komitmen yang tinggi  di bidang perdagangan barang, dan melalui suatu penyelesaian efektif  hambatan non-tarif, integrasi lebih mendalam di bidang perdagangan  jasa,  serta melalui pergerakan investasi, pekerja terampil, pelaku  usaha, dan modal secara lebih lancar,” jelas Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega. 

ASEAN-BAC menyampaikan rekomendasi isu kepada pemerintah seperti, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta fasilitas perdagangan dan investasi. Melalui isu yang ada dikembangkan berbagai legacy project seperti ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.

Baca Juga: Posko Lebaran Resmi Ditutup, Pelindo Layani Berapa?

“Lima area fokus utama dan delapan legacy project ini yang memiliki relevansi  signifikan dan berdampak luas bagi komunitas ASEAN. Ini yang pada akhirnya ASEAN-BAC dorong saat bertemu dengan para kepala negara ASEAN.,” kata Gil Gonzales selaku Sekretariat ASEAN-BAC. 

Dalam pertemuan ini, representatif dari ASEAN-BAC bertemu dengan berbagai kepala negara ASEAN, yaitu Indonesia, Filipina, Kamboja, Laos, Vietnam, Sekretariat ASEAN, dan Timor Leste sebagai undangan. Beberapa kepala negara yang tidak dapat hadir diwakili oleh menteri-menterinya. Untuk kepala negara atau perwakilan dari Myanmar, tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru