BEKASI. Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sepakat menggarap proyek kolam retensi sebagai penanggulangan banjir di kawasan perbatasan.
"Kolam retensi itu berada di Desa Bojongkulur yang berbatasan dengan Kecamatan Gungung Puteri Kabupaten Bogor dan Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi seluas 4 hektare," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Selasa (14/6).
Menurutnya, kolam retensi itu saat ini telah digarap sebagian oleh Pemkot Bekasi seluas 1,8 hektare, sementara sisanya yang masuk wilayah Kabupaten Bogor tengah diupayakan alokasi dananya.
"Untuk yang 1,8 hektare saat ini sudah mulai berjalan proyeknya, namun kami butuh sinergitas dengan Pemkab Bogor mengingat dua wilayah ini saling berkepentingan menganisipasi banjir," papar Tri.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, sisa lahan kolam retensi yang belum tergarap rencananya akan dilaporkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk dibantu realisasi proyeknya. "Nanti saya bersama dengan Bupati Bogor Nurhayanti akan melapor ke pusat perihal kebutuhan dananya," katanya.
Rahmat menambahkan, proyek kolam retensi itu sangat bermanfaat untuk mengantisipasi luapan Kali Cikeas yang selama ini kerap menggenangi ribuan rumah warga di Villa Nusa Indah Desa Bojongkulur.
Adapun kepentingan Kota Bekasi dari proyek tersebut adalah untuk mengurangi potensi luapan Kali Bekasi yang selama ini menjadi hilir dari Kali Cikeas di Perumahan Pondokgede Permai.
Kolam retensi itu diproyeksikan akan menampung air kiriman dari kawasan Jagorawi dan Sentul bila terjadi hujan deras agar tidak langsung bercampur dengan Kali Bekasi. "Selain itu kolam retensi ini juga bisa menjadi tempat penyimpanan air saat musim panas," katanya. (Andi Firdaus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News