BANSOS - JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengunjungi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) guna memonitor sirkulasi bantuan pangan beras ke masyarakat agar terlaksana dengan tepat sasaran dan tepat waktu.
Jokowi didampingi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi turut memastikan ketercukupan stok pangan di Gudang Perum Bulog Sendangsari, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (30/1).
"Semua sudah terima (bantuan pangan beras) yang 10 kg ya? Ini nanti akan diberikan bulan Januari Februari,Maret," kata Jokowi dalam sambutannya.
Bahkan, mantan Gubernur DKI itu menjanjikan bahwa bansos beras akan berlanjut hingga enam bulan mendatang.
Baca Juga: Rekor Terbesar Dana Bansos Sepanjang Masa
"Setelah Maret akan dilanjutkan lagi April, Mei, Juni. Nanti setelah Juni, saya akan hitung-hitung lagi APBN kita, kalau memungkinkan akan dilanjutkan lagi,” tambahnya.
Ia menegaskan kepada masyarakat bahwa Ia mengatakan beras bantuan tersebut berkualitas premium. Bansos beras yang dibagikan Jokowi berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP).
"Beras Bulog ini beras kualitas premium. Sampai di rumah langsung dimasak coba. Ini berasnya (bantuan pangan), memang beras yang diberikan ini, beras pilihan semuanya," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah stabilisasi harga beras telah dititahkan Presiden kepadanya.
Baca Juga: Sri Mulyani Otak Atik Anggaran untuk Bansos Tambahan
Pihaknya bersama Perum Bulog menjelang panen raya akan melipatgandakan gelontoran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke masyarakat.
“Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan khusus untuk Januari-Februari sebelum panen besar tahun ini, khusus untuk beras, ini di double kan. Bukan bantuan pangan ya, tetapi beras untuk stabilisasi," beber Arief.
Arief mengaku usai melakukan diskusi dengan seluruh penggiling padi yang ada di Yogyakarta. kata dia, teman-teman penggiling padi itu menyampaikan harga gabah hari ini sangat tinggi.
"Angkanya bisa di atas Rp 8.000, sehingga kalau untuk jadi beras, tanpa diberikan bantuan beras dari pemerintah dan Bulog, itu angkanya (harga beras) bisa di atas Rp 18.000 sampai 20.000," ungkapnya.