Arief menuturkan kecukupan stok pangan strategis selalu dipastikan demi kestabilan stok dan harga di pasar. Pelbagai program telah pemerintah rancang, terutama dalam mengatasi fluktuasi kondisi perberasan nasional.
"Untuk itu, Bapak Presiden terus cek stok di Bulog karena untuk memastikan bahwa stok beras di Bulog selalu dalam kondisi baik. Bulog itu ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional minimum stok yang dikelola itu adalah 1 juta ton," ucap Arief.
Arief bilang, pada akhir tahun setiap ganti tahun, harus ada 1,2 juta ton. Hal itu sudah termasuk stok untuk bantuan pangan seperti hari ini.
Baca Juga: Siap-siap, Ada Guyuran BLT Pangan untuk 18,8 Juta KPM Pada Februari 2024
"Untuk Bantuan pangan beras itu 3 bulan, (kebutuhan stok) bisa sampai sekitar 220.000 ton, sebulan kali tiga. Kemudian ada lagi 1,2 juta ton (beras SPHP), itu untuk stabilisasi pasokan sepanjang tahun," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta dukungan pengawasan dari segenap elemen masyarakat terhadap peredaran beras yang bersumber dari CBP. Ia menekankan perlunya belanja bijak dalam membeli beras SPHP oleh masyarakat.
"Importasi beras memang keputusan pahit tapi harus kita kerjakan supaya tetap pemerintah dan masyarakat memiliki pasokan pangan, utamanya beras. Angka nasional itu sekarang 1,4 juta ton, itu terus-menerus masuk. Tapi kita juga mau pastikan saat panen raya nanti, kita stop impor. Ini supaya harga petani tetap terjaga baik," tegasnya.
Ia berharap agar beras SPHP dapat membantu mengawasi peredaran beras. (Beras SPHP) ini memang sudah dijual secara luas dan berasnya sangat baik kualitasnya.
Baca Juga: Bulog Pastikan HET Beras Belum akan Direvisi, Meski Harga Beras masih Tinggi
"Tapi sebaiknya jangan banyak-banyak (membelinya), karena stok 5 sampai 10 kilo sudah cukup untuk di rumah," pungkasnya.
Untuk diketahui, realisasi penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sampai 26 Januari telah menyentuh 115.227.861 kg.
Secara persentase, penyaluran beras SPHP antara lain berupa 51,8% ke pengecer; 44,8% ke distributor; 2,7% Satgas; dan selebihnya disalurkan melalui pemerintah daerah, BUMN, dan lokapasar daring.
Sementara realisasi bantuan pangan beras sampai 28 Januari secara nasional telah mencapai 17.854.660 kg. Adapun sasaran penerima pada pelaksanaan program tahun ini adalah 22.004.077 KPM yang terdiri dari kelompok desil 1 dengan jumlah 6.878.649 keluarga, desil 2 terdapat 7.474.796 keluarga, dan desil 3 sebanyak 7.650.632 keluarga.
Baca Juga: Penyaluran Bantuan Beras 10 Kg Tersendat, Bulog Ungkap Penyebabnya
Basis data yang digunakan bersumber dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang diampu oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Dalam kunjungan Presiden Jokowi hari ini, turut hadir Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, dan Direktur Transformasi & Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News