Banten mengejar 1 juta turis asing

Jumat, 09 September 2016 | 20:53 WIB Sumber: Antara
Banten mengejar 1 juta turis asing


BANTEN. Pemprov Banten menargetkan kunjungan sebanyak satu juta wisatawan mancanegara untuk mendukung program Visit Indonesia sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten Opar Sohari di Serang, Jumat (9/9) mengatakan, kunjungan wisatawan ke Banten setiap tahunnya terus meningkat termasuk wisatawan mancanegara seiring dengan membaiknya infrastruktur jalan di Banten terutama akses menuju pariwisata.

Sasaran negara yang menjadi target kunjungan wisman ke Banten sebagian besar dari Korea, mengingat nilai investasi Korea di Banten cukup tinggi.

"Dari 20 juta target kunjungan wisman secara nasional, Banten menargetkan satu juta saja atau minimal lima persen dari target nasional," kata Opar.

Adapun objek wisata yang menjadi andalan kunjungan wisman tersebut adalah "triangle" objek wisata Banten yakni Badak Ujung, Krakatau, dan Tanjung Lesung.

"Meskipun Gunung Krakatau masuk wilayah Lampung, tapi akses ke lokasinya lebih gampang dari Banten," kata Opar.

Ia mengatakan, apalagi dengan akan dibangunnya jalan tol dari Serang-Panimbang di sekitar Tanjung Lesung, akan memudahkan akses untuk tujuan wisata ke wilayah Banten selatan.

Menurutnya, konsep pembangunan pariwisata Banten tidak bisa disamakan dengan daerah lainnya, mengingat harus memperhatikan kondisi masyarakat dan kearifan lokal yang ada di Banten.

"Tentunya masyarakat harus dilibatkan dalam mengembangkan kepariwisataan. Jangan sampai malah bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat Banten," kata Opar.

Pihaknya berharap dengan semakin baiknya infrastruktur di Banten saat ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Pariwisata itu tidak bisa dibangun hanya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tapi semua SKPD terkait harus terlibat karena ini saling berkaitan," kata Opar.

Selain itu, Disbudpar Banten juga terus berupaya mendorong pengembangan pariwisata dengan memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di sekitar destinasi wisata melalui kelompok-kelompok masyarakat sadar wisata.

"Paling penting juga membangun masyarakat yang sadar wisata. Jangan sampai ada lagi rumah makan atau lokasi parkir di sekitar objek wisata yang memasang tarif atau harga yang tidak wajar. Sebab ini akan merugikan masyarakat itu sendiri," kata Opar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru