Banyuwangi bakal jadi destinasi wisata favorit usai pandemi Covid

Selasa, 28 Juli 2020 | 17:17 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Banyuwangi bakal jadi destinasi wisata favorit usai pandemi Covid

ILUSTRASI. Wisatawan bermain di Pantai Teluk Hijau di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). Pantai berpasir putih dan masih alami yang dapat ditempuh menggunakan perahu nelayan sekitar 15 menit tersebut merupakan salah satu objek wisata unggulan di Banyuwangi.


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuar Bramuda mengatakan bahwa Banyuwangi diprediksi menjadi tujuan wisata favorit yang akan dikunjungi wisatawan domestik usai pandemi nanti.

Banyuwangi disebut Bramuda, dalam poling survei yang dilakukan sebuah platform jasa pemesanan wisata tersebut berada di posisi tiga, setelah Bali diperingkat pertama dan Yogyakarta peringkat kedua.

"Alhamdulillah satu bulan lalu ada survei Traveloka yang menanyakan jika pandemi usai ingin ke mana masyarakat, ini jadi optimis buat Banyuwangi karena minat orang buat berkunjung ke Banyuwangi setelah pandemi adalah Banyuwangi masuk nomor tiga," jelasnya dalam acara webinar 'Peran Pemerintah dalam Membangun Pariwisata Menuju Era Kenormalan Baru' yang digelar Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, pada Selasa (28/7).

Baca Juga: Demi Mendongkrak Pariwisata, Pemerintah Bakal Getol Menggaet Turis Domestik

Maka, Ia menyebut bahwa ada potensi besar bagi sektor pariwisata tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat pada destinasi wisata.

Dari bulan Maret sampai Juni dijelaskan Bramuda bahwa Banyuwangi mengalami penurunan konsumen hingga 73,8%. Kemudian tercatat 74,1% omzet disektor wisata di Banyuwangi turun, dan 17,3% usaha tutup selama pandemi di Banyuwangi.

Namun, disampaikan juga bahwa sejak mulai dibuka simulasi destinasi wisata di Banyuwangi, ada pergerakan peningkatan wisatawan. Pada 21 Juli lalu ada sekitar 1.000 wisatawan domestik di Banyuwangi, kini sudah ada sekitar 8.000 wisatawan, di mana angka tertinggi terjadi saat akhir pekan.

"Alhamdulillah grafiknya data realtime kami, destinasi kami semuanya online bisa pantau langsung real time. Grafiknya ini bulan Juli sudah berada di titik hampir 8.000 wisatawan itu setiap weekend jadi peningkatannya sangat luar biasa dari 1000, meskipun 90% masih lokal artinya Banyuwangi dan daerah sekitar Banyuwangi," imbuh Bramuda.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Frans Teguh menuturkan, di sektor pariwisata terdapat dua dimensi yaitu aktivitas manusia dan bisnis. Oleh karenanya di tengah pandemi penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata jadi hal utama.

"Pastikan aman pakai, masker, jaga jarak, protokol kesehatan jadi priority kita biar cepat pulih atau rebound. Mau ngga mau kalau beradaptasi dengan kenormalan baru tetap prioritaskan aspek kesehatan dirapikan, protilokl kesehatan. Sudah ada kebijakan KMK No 382, kami turunkan ke hand book panduan aspek-aspek tersebut sevara detil dari kebersihan, keselamatan, keamanan dan environment," kata Frans.

Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014 Sapto Nirwandar menyebut, bahwa guna membangun kembali sektor wisata maka perlu dilihat juga integrasi dari adanya protokol kesehatan sektor pariwisata. Ia juga mengapresiasi dengan inisiatif pemerintah daerah Banyuwangi untuk adanya pelatihan bagi pelaku wisata.

Baca Juga: Turis asing seret, turis lokal menjadi bidikan

"Ngga betul juga semua pindah dari mass travel ke individual travel. Mass travel tetap tapi pakai protokol tentunya. Diatur visiting manajemen misal separo, Borobudur udah dibuka pakai physical distancing. Perlu ada integrasi, setuju ada training bagi pelaku wisata soal protokol kesehatan," jelas Sapto.

Sebagai informasi, selain penerapan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat di sektor pariwisata Banyuwangi, juga diwajibkan setiap pemandu wisata atau tour guide di Banyuwangi untuk mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi dilakukan untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada tour guide dalam pelaksanaan protokol kesehatan di sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto
Terbaru