Banyuwangi bersyukur anggaran tak dipangkas

Selasa, 30 Agustus 2016 | 14:28 WIB Sumber: Antara
Banyuwangi bersyukur anggaran tak dipangkas


BANYUWANGI. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersyukur karena Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur tidak mengalami penundaan pencairan dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat sebagaimana dialami sejumlah daerah lain.

"Kami bersyukur setelah membaca Peraturan Menteri Keuangan, ternyata Banyuwangi termasuk daerah yang tidak dipotong atau ditunda DAU-nya, antara lain karena realisasi penyerapan anggaran di Banyuwangi cukup tinggi," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas saat dihubungi di Banyuwangi, Selasa (30/8).

Seperti diketahui, pemerintah menunda pencairan DAU bagi sejumlah daerah untuk penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di Jawa Timur, total penundaaan DAU mencapai Rp 2,6 triliun.

Dia bilang, dalam kondisi ekonomi menantang seperti ini, belanja negara melalui berbagai program pembangunan menjadi penggerak ekonomi. Pasalnya, pihak swasta cenderung wait and see

"Saat ini beberapa pekerjaan besar sedang dilelang, dan ada yang sudah berjalan, termasuk pembangunan infrastruktur jalan yang kami lakukan secara bertahap," ujar Anas.

Dia optimistis tetap bisa menjaga level pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,2 persen pada tahun ini dengan terus mendorong belanja pemerintah yang tepat sasaran serta menyinergikan peran masyarakat dan dunia usaha.

Tahun 2015, katanya, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi sebesar 6,01%, masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,79% dan Jatim sebesar 5,49%.

Pemerintah tahun ini berencana mengetatkan anggaran sampai Rp 137 triliun. Pemangkasan tak hanya berimbas pada anggaran daerah tapi juga di kementerian/lembaga.

Percantik sektor pariwisata

Anas menambahkan sektor pariwisata yang berkembang juga menjadi pilar penjaga gerak perekonomian di Kabupaten Banyuwangi karena sektor tersebut relatif lebih kebal guncangan. Kunjungan wisatawan dan penyelenggaraan sejumlah kegiatan dalam rangkaian Banyuwangi Festival bakal langsung berdampak ke perputaran ekonomi masyarakat.

Hingga akhir tahun, lanjut Anas, masih ada beberapa festival yang bisa menjadi pengungkit sektor wisata, seperti Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Batik Festival, dan Banyuwangi Ethno Carnival. Misalnya event batik yang langsung berdampak ke perajin dan UMKM batik.

Apalagi, katanya, juga ada rencana penambahan frekuensi terbang ke Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. dari maskapai Wings Air pada akhir Oktober, sehingga bisa menambah jumlah kunjungan ke daerah yang terletak di ujung timur Pulau Jawa itu.

"Selain itu, hingga akhir tahun ada beberapa momen libur dan cuti bersama yang biasanya menjadi puncak kunjungan wisatawan. Pada pertengahan dan akhir Desember ada cuti bersama. Geliat wisata, belanja pemerintah, dan investasi dunia usaha berpadu mendorong perekonomian," papar Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru