SAMARINDA. Sektor batubara menurun, Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur putar otak untuk tetap menggerakkan ekonomi warganya. Pemerintah kini berkomitmen memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Walaupun usaha pertambangan sebenarnya tidak berkorelasi langsung dengan pendapatan masyarakat, tetapi daya beli dari jasa-jasa tambang ini punya kontribusi cukup besar bagi perekonomian Samarinda," kata Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail di Samarinda, Rabu.
Saat ini, Pemkot Samarinda telah berupaya meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM, karena kalangan perbankan daerah tidak lagi fokus pada peminjaman modal untuk debitur besar, melainkan juga pada pelaku UMKM.
"Berarti kondisi ini telah bersambut antara aspek permodalan dengan peluang usaha untuk UMKM," kata Nusyirwan.
Tanpa menyebut angka, wawali mengakui angka kemiskinan di Samarinda saat ini sedikit meningkat, sebagai dampak meningkatnya angka persentase warga pendatang untuk mencari pekerjaan, dibanding angka kelahiran alami warga Samarinda itu sendiri.
"Untuk itu, pemerintah menganjurkan agar warga pendatang yang ingin mengadu nasib harus memiliki keterampilan, sehingga tidak menambah daftar pengangguran," katanya.
"Boleh saja datang ke Samarinda untuk mencari kerja asalkan memiliki keterampilan. Jangan sekadar modal nekat," tambahnya.
Sebagai kota jasa dan industri, lanjutnya, tidak dipungkiri bahwa Kota Samarinda menjadi daerah favorit bagi warga pendatang, karena letaknya yang strategis yakni berada di antara Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, dan Kutai Barat.
"Ditambah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, sehingga tidak salah peluang untuk mengais rezeki sangat menjanjikan," ujarnya.
"Tetapi perlu diingat, 'skill' dan kompentensi yang memadai sangat diharapkan di sini, tujuannya agar bisa menembus bursa kerja atau mungkin hingga membuka peluang usaha, sehingga bisa menekan angka kemiskinan yang cenderung meningkat," ungkapnya.
Ia menambahkan pemberdayaan di masyarakat saat ini tengah digencarkan Pemkot Samarinda, sehingga mereka yang memiliki bakat pada bidang tertentu bisa lebih terasa.
Contohnya penguatan potensi kaum perempuan agar bisa digiring untuk membentuk kerajinan yang akhirnya dapat menambah penghasilan bagi keluarga.
"Sehingga ujungnya, angka kemiskinan akan menurun melalui gerakan kaum perempuan dan para pemuda untuk berwira usaha yang semua itu dikemas dalam sebuah UMKM," ujar Nusyirwan Ismail. (Amirullah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News