"Aku mah kadang online jual juga. Jadi foto barang aku kirim ke teman-teman, kalau ada yang beli alhamdulillah. Tapi kan keadaan sekarang mau beli makan aja susah. Terus kan kalau di sini bisa lihat barang kami ada apa aja, sementara kalau online kan terbatas," bebernya.
Selama mulai berjualan kembali 3 Agustus hingga hari ini, dia bilang dagangannya belum ramai pengunjung. Sehingga dia pun mengatur kiat untuk tidak memasok barang terlalu banyak terlebih dahulu sampai kondisi pasar sudah kembali normal.
"Sekarang mau stok juga agak susah, takutnya nanti diperpanjang lagi (PPKM) dan toko harus tutup lagi. Jadi sekarang habisin stok yang ada aja dulu, kalau udah ada uang baru aku belanja (stok) lagi," ujar dia.
Jauh sebelum pandemi, dia mengatakan bahwa per-harinya bisa mengantongi penjualan hingga Rp 2 juta. Namun saat ini (setelah pandemi), dapat omzet Rp 500 ribu par hari saja sudah sangat bersyukur. Sebab, ada hari-hari tertentu di mana dagangannya tidak laris sama sekali.
"Tapi sekarang belum banyak yang beli, karena memang baru mulai beroperasi lagi. Memang ada (yang beli), tapi kadang gak penglaris juga," pungkasnya.
Berdasarkan Catatan Kontan.co.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4,3,2 di Jawa Bali hingga 16 Agustus.
Seiring dengan perpanjangan tersebut, pemerintah melakukan uji coba implementasi protokol kesehatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan pada kabupaten/kota di wilayah Jawa – Bali dengan kriteria level 4 PPKM. Hal itu diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 30 tahun 2021.
Selanjutnya: Vaksin saja tidak cukup, PHRI minta pemerintah pangkas harga testing Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News