DAMPAK VIRUS CORONA - DEPOK. Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, jajarannya tengah mendalami kemungkinan penerapan jam malam bila Kota Depok memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ada beberapa hal yang kini masih Pemerintah Depok kaji mengenai teknis pelaksanaan jam malam. "Nanti yang akan kami dalami, bagaimana teknis teman-teman atau warga Depok yang tidak diliburkan di Jakarta," kata Idris kepada wartawan, Kamis (9/4).
"Misalnya, dia bekerja dan biasanya suka pulang malam juga, ya, ini juga harus ada ada mekanisme yang secara teknis nanti dibicarakan," imbuh dia.
Baca Juga: Pasien sembuh positif Covid-19 di Depok bertambah 11 orang
Idris menyebutkan, Pemerintah Depok membahas teknis mengenai aturan jam malam bersama TNI dan Polri selaku aparat penegak hukum. Tapi, hingga saat ini, ia belum memutuskan jam malam tersebut.
Meski begitu, menurut Idris, jika aturan jam malam berlaku, warga yang keluar rumah tanpa kepentingan yang jelas bisa polisi tindak.
Untuk pengajuan PSBB, Idris mengaku telah menyerahkan dokumen usulan beserta kajian kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Kamis (9/4) lalu.
Menurut Idris, data yang Pemerintah Depok sertakan dalam pengajuan tersebut sudah lengkap dan akan Pemerintah Jawa barat teruskan ke Kementerian Kesehatan sebagai pengambil keputusan.
Baca Juga: Bantuan sembako untuk warga miskin Depok mulai mengalir
Sebagai informasi, Pemerintah Depok mengumumkan total 83 kasus positif Covid-19, dengan 11 orang sembuh, dan 10 orang meninggal, mengacu data per Jumat (10/4).
Sebanyak 33 orang meninggal sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) sebelum terkonfirmasi positif Covid-19 sejak 18 Maret 2020. Sementara total ada 546 PDP dan 2.020 orang berstatus ODP.
Penulis: Vitorio Mantalean
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Depok Dalami Kemungkinan Jam Malam jika PSBB Diterapkan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
