Umum

Berkolaborasi Menekan Angka Stunting

Kamis, 18 September 2025 | 15:07 WIB
Berkolaborasi Menekan Angka Stunting

ILUSTRASI. Sub Holding PTPN III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV PalmComendukung mandatory B35 yang diterapkan pemerintah.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk  | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menekan angka stunting di Indonesia memerlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sebab kerja kolaboratif bisa melahirkan solusi berkelanjutan yang jadi fondasi Generasi Emas Indonesia 2045.

Menyadari hal itu, Sub Holding PTPN III (Persero) PTPN IV PalmCo memperkuat kolaborasi dalam memberikan dukungan mengatasi stunting. Perusahaan ini menggandeng pemerintah daerah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), BKKBN, serta masyarakat menggelar Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Desa Seibamban, Kabupaten Serdang Bedagai. 

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menegaskan bahwa komitmen perusahaan dalam penanganan stunting bukan sekadar bantuan, melainkan investasi sosial jangka panjang demi masa depan anak-anak dan keluarga. “Ini wujud tanggung jawab sosial kami terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (18/9).

Baca Juga: BNI Perkuat Program Penurunan Stunting di NTT dan Banten

Sejak 2024, PalmCo telah menyalurkan lebih dari Rp 7,4 miliar untuk program percepatan penurunan stunting melalui pembangunan rumah layak huni, penyediaan jamban sehat, serta distribusi makanan bergizi. 

Hingga kini, lebih dari 4.200 anak berisiko stunting telah mendapat pendampingan. Khusus September 2025, sebanyak 200 keluarga di Serdang Bedagai menerima Makanan Tambahan Bergizi yang akan diberikan rutin selama enam bulan.

Jatmiko menyebut, di internal PTPN IV, kondisi zero stunting sudah tercapai. Target berikutnya adalah memperluas keberhasilan tersebut ke masyarakat sekitar dengan memperkuat kolaborasi lintas pihak. Ia juga mengapresiasi dukungan KemenPPPA, BKKBN Sumut, dan Pemkab Serdang Bedagai.

Tantangan stunting di Sumut memang masih serius. Berdasarkan SSGI 2024, prevalensi stunting di provinsi ini mencapai 22%, lebih tinggi dari rata-rata nasional 19,8%. Di Serdang Bedagai, angkanya naik dari 14% pada 2023 menjadi 19% pada 2024. 

Baca Juga: Menekan Tingkat Stunting Lewat Urban Farming

Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan menyebut data tersebut sebagai peringatan serius yang menuntut aksi terkoordinasi. Ia menilai kolaborasi dengan PalmCo memberi energi baru agar edukasi dan intervensi menjangkau keluarga secara langsung.

Pemerintah daerah kini menggencarkan program Dapur Sehat Atasi Stunting di seluruh kecamatan serta memperkuat peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk memantau gizi, sanitasi, dan akses air bersih. 

Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Fatmawati, menegaskan bahwa stunting adalah tanggung jawab bersama. Dengan lebih dari 44.000 keluarga berisiko di Sumatera Utara. peran mitra strategis seperti PalmCo dinilai sangat penting.

Selanjutnya: GOTO Sebut Komisi Aplikasi 10% Bukan Solusi untuk Kesejahteraan Mitra Driver

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Periode 16-30 September 2025, Mi Instan-Frozen Food Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Terbaru