Besok, ratusan pendaki Rinjani dievakuasi pasca longsor imbas gempa Lombok

Minggu, 29 Juli 2018 | 22:30 WIB Sumber: Kompas.com
Besok, ratusan pendaki Rinjani dievakuasi pasca longsor imbas gempa Lombok


GEMPA - MATARAM. Ratusan pendaki masih berada di kawasan Gunung Rinjani pascagempa berkekuatan 6,4 magnitudo yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7). 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono membenarkan masih ada ratusan pendaki yang masih berada di kawasan Gunung Rinjani pascagempa mengguncang Lombok. 

"Tertutup jalur evakuasinya untuk sementara kita minta untuk bertahan dulu untuk dievakuasi besok pagi," kata Sudiyono saat dihubungi, Minggu. 

Sudiyono mengatakan, evakuasi pendaki terkendala gempa susulan dan longsor yang terjadi hingga Minggu siang. 

Akibat gempa Lombok, jalur pendakian gunung Rinjani ditutup sementara. Penutupan jalur pendakian dilakukan sampai ada evaluasi TNGR, jalur mana yang aman digunakan untuk pendakian. 

Saat ini, pihak TNGR bersama Pemda, TNI, Polri, Basarnas dan unsur-unsur lain mendirikan posko di Sembalun. Hingga saat ini pihak TNGR masih terus berkoordinasi dengan tim di lapangan untuk proses evakuasi yang rencananya akan dilaksanakan besok. 

Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda menambahkan, menurut data yang diterima Kantor SAR ada sebanyak 820 pendaki masuk ke kawasan Gunung Rinjani sejak Jumat (27/7). 

Sebanyak 125 pendaki telah turun melalui jalur Senaru. Sementara di jalur Sembalun, hingga pukul 16.40 WITA tercatat 429 orang turun melewati jalur ini. 

"Berdasarkan informasi sisanya masih 266 orang dengan satu korban meninggal dunia asal Makassar. Posisi masih di atas (Gunung Rinjani)," terang Lanang. 

Lanang mengatakan saat ini seluruh personil Basarnas telah diturunkan ke lokasi bencana. (Kontributor Mataram, Karnia Septia)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul : Ada Longsor Pasca-Gempa Lombok, Ratusan Pendaki Rinjani Dievakuasi Besok Pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru