DENPASAR. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mewaspadai risiko inflasi pada triwulan II-2015. Tren harga diperkirakan akan naik menjelang Lebaran yang berberangan dengan tahun ajaran baru serta Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Kepala Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Jumat, menjelaskan bahwa meskipun terjadi inflasi pada triwulan II, namun pihaknya memperkirakan risiko itu cukup terjaga.
"Masih terdapat beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, salah satunya tingginya ekspektasi inflasi masyarakat," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di Provinsi Bali maupun kabupaten/kota yang saat ini telah memiliki tim tersebut untuk membahas upaya pengendalian inflasi.
Pengendalian inflasi bisa dilaksanakan dengan adanya operasi pasar dan pasar murah yang menyasar masyarakat ekonomi kecil untuk menstabilkan gejolak harga.
Berdasarkan hasil survei yang digelar bank sentral itu, menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan ekspektasi masyarakat dari sisi pedagang yakni menyangkut harga hingga enam bulan mendatang yang ditunjukkan dengan indeks 167 pada Maret menjadi 173 pada April 2015.
Sedangkan pada tingkat konsumen, terlihat dari peningkatan indeks prediksi harga tiga bulan mendatang dari 182,9 pada Maret menjadi 185 pada April 2015.
Meski ditengah bayang-bayang inflasi, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata akan tumbuh positif pada triwulan II yang dipicu oleh kuatnya penggunaan pada sektor konsumsi dan investasi yang didorong oleh mulai terealisasinya proyek pemerintah.
Sedangkan pada sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh lapangan usaha pertanian seiring dengan panen komoditas pada yang dimulai sejak akhir Maret 2015.
Selain itu juga didorong oleh peningkatan konsumsi makan dan minum seiring musim liburan pada Juni-Juli 2015 dan membaiknya lapangan usaha konstruksi.
Berdasarkan peluang itu, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata tahun 2015 mengalami penyesuaian mencapai kisaran 5,81%-6,81%.
"Sedangkan inflasi 2015 akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya pada rentang 4,42%-5,42%," katanya. (Dewa Wiguna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News