BI canangkan gerakan anti-uang lusuh

Jumat, 18 Maret 2016 | 12:59 WIB Sumber: Antara
BI canangkan gerakan anti-uang lusuh


CILACAP. Kantor Perwakilan Bank Indonesia purwokerto mencanangkan Gerakan Anti-Uang Lusuh dan Anti-Uang Palsu di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pasar Gede, Cilacap, Jumat (18/3), petugas dari KPw BI Purwokerto berkeliling pasar sambil menggendong kotak asongan berisi lembaran uang kertas baru mulai dari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000.

Mereka menawarkan kepada pedagang yang ingin menukarkan uang mereka yang telah lusuh, tidak layak edar, dan rusak dengan lembaran uang baru itu.

Bahkan, Kepala KPw BI Purwokerto Ramdan Denny Prakoso dengan didampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji turut menggendong kotak asongan yang berisi lembaran uang kertas baru itu sambil menawarkan penukaran uang kepada para pedagang.

Dalam hal ini, Tatto melayani penukaran uang dari pedagang dengan lembaran uang kertas baru yang dibawa oleh Denny.

Salah seorang pedagang, Jumirah mengaku senang dengan adanya layanan penukaran uang yang dilakukan secara berkeliling di dalam pasar.

"Kegiatan ini sangat membantu kami karena selama ini, kami sering direpotkan saat hendak menukar uang rusak karena harus datang ke bank. Kami berharap kegiatan seperti ini rutin diselenggarakan," katanya.

Selain layanan penukaran uang secara berkeliling di dalam pasar, KPw BI Purwokerto juga menyediakan mobil layanan penukaran uang di area parkir Pasar Gede serta menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah.

Saat ditemui wartawan, Kepala KPw BI Purwokerto Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa Bank Indonesia mempunyai kebijakan berupa "clean money policy".

"Yaitu kebijakan untuk tetap menjaga kondisi uang yang beredar di masyarakat agar tetap bersih, tidak lusuh. Bank Indonesia juga berkewajiban untuk terus menekan tingkat peredaran uang palsu," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menggabungkan kebijakan dan kewajiban BI tersebut dalam satu kegiatan berupa Gerakan Anti-Uang Lusuh dan Anti-Uang Palsu.

Menurut dia, Kabupaten Cilacap menjadi lokasi pencanangan Gerakan Anti-Uang Lusuh dan Anti-Uang Palsu yang nantinya kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara bergilir ke 40 lokasi di seluruh wilayah kerja KPw BI Purwokerto.

"Tahun ini, Bank Indonesia Purwokerto yang cakupannya empat kabupaten, yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara akan gerilya di sekitar 40 titik untuk melakukan operasi pasar penukaran uang lusuh menjadi uang baru dan melaksanakan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah," katanya.

Dengan sosialisasi tersebut, dia mengharapkan masyarakat pedesaan mampu membedakan uang rupiah asli dengan uang rupiah yang diragukan keasliannya.

Lebih lanjut, Denny mengatakan bahwa peredaran uang palsu di masyarakat ada kecenderungan sedikit meningkat meskipun tidak pada tingkat yang mengkhawatirkan.

"Yang perlu kita tekankan adalah peredaran uang palsu masih minim, kondisinya tidak mengkhawatirkan, ini perlu digarisbawahi, tetapi ada kecenderungan meningkat dibanding 2015 dan 2014. Peningkatannya sekitar 20% - 30%," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru