Peristiwa

BMKG: Potensi Gempa Megathrust M 8,8 di Selatan Jawa Bisa Picu Tsunami Raksasa

Jumat, 26 September 2025 | 04:27 WIB
BMKG: Potensi Gempa Megathrust M 8,8 di Selatan Jawa Bisa Picu Tsunami Raksasa

ILUSTRASI. BMKG memperingatkan, wilayah selatan Pulau Jawa berpotensi diguncang gempa dahsyat akibat aktivitas kegempaan di zona megathrust. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


Sumber: Kompas.com  | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Tim riset juga melakukan pembuktian terkait temuan lapisan sedimen tsunami purba dengan uji mikrofauna, kandungan unsur kimia, termasuk pentarikhan umur radiokarbon. 

Namun, tim riset menemukan tantangan karena tidak semua lapisan sedimen tsunami purba bisa bertahan utuh dan awet dalam kondisi yang baik. 

Tantangan lainnya adalah membedakan lapisan sedimen tsunami purba dengan sedimen akibat proses-proses lain, seperti banjir atau badai. 

Oleh sebab itu, tim riset melakukan pengujian untuk membuktikan lapisan sedimen tsunami purba dengan penuh kehati-hatian. 

Purna menambahkan, dari lapisan sedimen tsunami purba, temuan ini menunjukkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa bersifat berulang. Tsunami bisa terjadi secara berulang dengan siklus sekitar 600–800 tahun. 

“Ini artinya, bukan soal apakah tsunami besar akan terjadi, tapi kapan,” kata Purna. 

BRIN soroti pembangunan infrastruktur di selatan Jawa Purna menuturkan, potensi gempa besar di masa mendatang menjadi ancaman serius mengingat jumlah penduduk di pesisir selatan Jawa diprediksi mencapai 30 juta jiwa pada 2030. 

Baca Juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2025/2026? Ini Jawaban BMKG

BRIN juga menyoroti pembangunan infrastruktur di selatan Jawa, seperti bandara, pelabuhan, dan kawasan industri, karena belum terintegrasi dengan risiko tsunami secara penuh. 

Padahal, kehadiran infrastruktur-infrastruktur tersebut membuat kawasan di sekitarnya ikut berkembang dengan kemunculan hotel, restoran, dan destinasi wisata. 

Purna khawatir jika infrastruktur yang sudah dibangun tidak dirancang dengan mempertimbangkan sejarah bencana, dampak yang akan dirasakan sangat besar, baik korban jiwa maupun kerugian ekonomi. 

“Peningkatan aktivitas ini, meski memberikan dampak positif dari sisi ekonomi, juga secara tidak langsung menambah kerentanan wilayah terhadap potensi bencana tsunami,” tandas Purna. 

Karena alasan itulah, ia meminta pemerintah daerah sebaiknya mulai memanfaatkan data yang sudah diberikan BRIN untuk menyusun rencana pembangunan yang berwawasan risiko. 

Pemerintah daerah juga diharapkan serta melakukan sosialisasi rutin ke masyarakat. 

Di sisi lain, BRIN mendorong supaya edukasi kebencanaan berbasis riset dapat dimasukkan di lingkup sekolah, media massa, hingga komunitas lokal. 

Tonton: BMKG: Aphelion Picu Penurunan Suhu Bumi, Tapi Tidak Menimbulkan Gangguan Kesehatan

Purna juga memberikan imbauan supaya masyarakat selalu mewaspadai dan mengikuti arahan dari pemangku kepentingan di daerahnya. 

“Kalau terjadi gempa kuat di dekat pantai, jangan tunggu sirine atau pemberitahuan. Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Alam sering memberi sinyal pertama, dan kesiapsiagaan adalah kunci keselamatan,” imbuh Purna. 

“Tsunami mungkin tak bisa dicegah, tapi korban jiwa dan kerugian bisa kita minimalisir dengan pengetahuan dan kesiapan,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Ingatkan Potensi Gempa Megathrust M 8,8 di Selatan Jawa, Bisa Picu Tsunami Besar"

Selanjutnya: Garuda Indonesia (GIAA) Ingin Terbang Lebih Tinggi

Menarik Dibaca: Layar iPhone 13 Pro Max Dukung Refresh Rate Tinggi, Menawarkan Visual yang Keren

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait


Terbaru