Inflasi di Ibu Kota DKI Jakarta sebesar 0,21% pada Oktober 2019

Jumat, 01 November 2019 | 20:28 WIB   Reporter: Bidara Pink
Inflasi di Ibu Kota DKI Jakarta sebesar 0,21% pada Oktober 2019

ILUSTRASI. Kinerja Industri Ritel; Konsumen belanja di sebuah Hypermarket di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/9).


DATA INFLASI - JAKARTA. Indeks harga konsumen (IHK) nasional tercatat mengalami inflasi. Demikian juga dengan IHK ibu kota pada bulan Oktober 2019 yang kembali mengalami inflasi setelah pada bulan sebelumnya sempat mengalami deflasi.

Hal ini terlihat dari IHK DKI Jakarta pada bulan Oktober yang mengalami inflasi sebesar 0,21% (mom) atau sebesar 3,65% (yoy). Sementara pada bulan September September 2019 mencatat deflasi sebesar 0,04%.

Baca Juga: Kemenaker: 20 provinsi telah melaporkan penetapan UMP 2020

"Tekanan inflasi terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok sandang," kata Direktur Eksekutif BI DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo dalam rilis tentang inflasi edisi Oktober 2019.

Kenaikan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yaitu sebesar 1,01% (mom). Sementara pada bulan sebelumnya, inflasi hanya tercatat sebesar 0,52% (mom).

Tingginya inflasi pada kelompok tersebut seiring dengan inflasi pada subkelompok makanan jadi, yaitu sebesar 1,35% (mom) terutama dari mie dan nasi dengan lauk yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku.

Selain itu, sumbangan inflasi juga datang dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,,15% (mom). Ini meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,3% (mom).

kelompok ini mengalami kenaikan harga karena disumbang oleh kenaikan subkelompok bahan bakar rumah tangga (BBRT).

Baca Juga: Waspadai kenaikan harga pangan, Airlangga akan pantau inflasi sampai akhir tahun

Kelompok lain yang menyumbang inflasi DKI Jakarta pada Oktober 2019 ini adalah kelompok kesehatan dengan kenaikan harga sebesar 0,72% (mom). Ini meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,61% (mom) dan terutama disebabkan oleh kenaikan harga obat-obatan.

Laju inflasi ini rupanya ditahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Deflasi kelompok bahan makanan tercatat sebesar 0,25% (mom) yang disebabkan oleh penurunan harga pada subkelompok bumbu-bumbuan yang sebesar 3,31% (mom). Cabai merah merupakan komoditas penyumbang terbesar deflasi.

"Hal ini seiring dengan membaiknya pasokan karena terjadi panen raya di beberapa daerah penghasil, seperti Blitar dan Kediri," tambah Hamid.

Baca Juga: Meski inflasi rendah di Oktober, kenaikan harga beras di daerah perlu diwaspadai

Deflasi juga datang dari kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan penurunan sebesar 0,07% (mom) setelah pada bulan sebelumnya tercatat stabil. Hal ini disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara seiring dengan adanya penetapan tarif batas bawah dan batas atas oleh pemerintah.

Bila dilihat secara akumulatif, perkembangan inflasi IHK dari Januari 2019 - Oktober 2019 tercatat sebesar 2,73% (ytd). Dengan capaian ini, BI DKI Jakarta yakin akan tetap mendukung perkiraan sasaran inflasi nasional sebesar 3,5%±1% pada 2019.

BI DKI Jakarta juga akan terus melakukan penguatan koordinasi dengan BI pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan pemerintah pusat melalui Tim Pengendalian Inflasi di level daerah (TPID).

Baca Juga: BPS mencatat inflasi Oktober sebesar 0,02%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru