DAMPAK VIRUS CORONA - MALANG. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyiapkan safe house atau tempat karantina di setiap desa yang ada di wilayahnya guna mengantisipasi penyebaran virus corona baru.
Bupati Malang M Sanusi mengatakan, safe house tersebut akan digunakan ketika ada masyarakat pendatang yang tiba dari daerah yang masuk dalam kategori zona merah atau memiliki kasus virus corona tinggi.
Sanusi menjelaskan, warga yang baru saja melakukan perjalanan dari wilayah zona merah juga diperiksa terlebih dahulu oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Baca Juga: Selama PSBB, Tangsel terapkan titik pengawasan mulai tingkat RW
"Desa akan menyiapkan safe house. Ketika ada indikasi ada orang harus dikarantina, orang tersebut harus dikarantina di desa yang didatangi tersebut," ujar Sanusi seperti dikutip Antara, Selasa (14/4).
Kendati demikian, karantina tersebut hanya untuk orang yang berada dalam kondisi sehat. Jika setelah pemeriksaan orang tersebut positif Covid-19, yang bersangkutan tentu dibawa ke rumahsakit untuk mendapat perawatan intensif.
Sanusi menambahkan, penerapan karantina selama 14 hari tersebut akan berlaku bagi seluruh warga maupun pendatang yang baru saja melakukan perjalanan dari zona merah.
Untuk pembiayaan karantina, sepenuhnya ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang. Lima personel dari Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri akan bertugas menjaga safe house tersebut.
Baca Juga: Catat, PSBB Bekasi mulai Rabu (15/4) besok hingga Selasa (28/4)
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Malang memutuskan untuk tidak menghentikan kedatangan warga, sesuai anjuran Kapolri. "Kota atau kabupaten tidak boleh menghentikan perpindahan orang dari luar daerah," sebut Sanusi.
Hingga saat ini, di wilayah Kabupaten Malang, sudah 11 orang positif terjangkit virus corona. Sebanyak empat di antaranya sudah sembuh, satu orang meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan atau karantina.
Penulis: Suhaiela Bahfein
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemkab Malang Siapkan "Safe House di Setiap Desa untuk Pemudik"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
