BERAS - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk menggelontorkan 4.500 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Adapun rinciannya 1.500 ton ke 50 pedagang terverifikasi dan sebanyak 3.000 ton dikirim ke gudang Food Station BUMD DKI di PIBC.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, gelontoran beras SPHP ke PIBC merupakan arahan Presiden Joko Widodo agar terus memperluas cakupan beras Bulog sehingga menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
"Ini fokus kita untuk membanjiri pasar dengan beras SPHP yang mana harganya kita atur sesuai dengan HET, yaitu harga penjualan tertinggi hingga di tingkat konsumen maksimal Rp 10.900 per kilogram. Dengan dibanjirinya PIBC dengan beras SPHP ini diharapkan dapat menurunkan harga beras kembali," ujar Arief dalam siaran persnya, Jumat (15/9/2023).
Baca Juga: BPS: Volume Impor Beras Mencapai 1,6 Juta Ton pada Periode Januari-Agustus 2023
"Badan Pangan Nasional bersama Bulog terus menggelontorkan beras medium SPHP ke PIBC untuk stabilisasi pangan. Hari ini kita gelontorkan kepada 50 pedagang pertama yang datanya sudah diverifikasi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Provinsi DKI Jakarta. Pedagang tersebut mendapatkan masing-masing 30 ton," sambungnya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh toko yang menjual beras SPHP Bulog wajib memasang spanduk informasi harga sehingga masyarakat mudah dan cepat memperoleh informasi mengenai peredaran beras tersebut di pasaran.
Melakui mekanisme tersebut, masyarakat dapat memperoleh beras SPHP dengan harga yang tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Adapun harga beras SPHP di PIBC paling tinggi Rp 10.385 per kilogram dan di pasar turunan atau di tingkat pengecer sampai kepada masyarakat harga eceran tertinggi sebesar Rp 10.900 per kilogram.
Arief juga meminta semua pihak dapat turut mengawasi penyaluran beras SPHP ini dengan harga eceran yang tertinggi yang telah ditetapkan.
Arief berharap dengan adanya pengawasan pendistribusian beras ini penyalurannya benar-benar tepat sasaran dan dampaknya mampu menahan lonjakan harga beras sehingga kembali stabil.
Baca Juga: Bapanas: Harga Beras Bisa Turun Dua Minggu ke Depan
Arief juga mengatakan, dengan digelontorkannya beras SPHP tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok tersedia dan cukup. Karena itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membeli melebihi kebutuhan normal yang biasanya.
"Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berbelanja bijak, tidak perlu memborong beras di luar kebutuhan normal, karena stok beras yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasar Cipinang Diguyur Beras Bulog, Pedagang Wajib Pasang Spanduk Harga"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News