Kupang. Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan menyerap 15.000 ton beras lokal tahun ini. Pasokan beras diharapkan berasal dari tujuh kabupaen produsen beras di NTT.
Ketujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Rote Ndao, Manggarai Barat, Manggarai, Sumba Barat, Sumba Timur, Ngada dan Kabupaten Malaka. "Ketujuh daerah itu merupakan daerah penghasil beras di NTT," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divisi Regional (Divre) NTT, Minggus Foes, Rabu (2/3).
Saat ini stok beras yang dimiliki Bulog akan bisa bertahan sampai tiga bulan dengan stok beras sebanyak 42.100 ton yang 15.000 tonnya baru tiba dari Thailand pada 18 Februari 2016 lalu. "Stok masih aman dalam tiga bulan kedepan. Artinya bisa bertahan sampai dengan bulan Mei," tuturnya.
Belum lagi pada akhir Maret ini akan ada 5.000 beras impor dari Thailand dan 9.000 beras kiriman dari Jawa Timur sehingga stok akan bertambah menjadi 56.100 ton. Lalu masih ada stok beras yang ada masuk dalam daftar cadangan (belum direalisasi), termasuk 9.000 ton beras yang saat ini dalam pelayaran dari Jawa Timur dan 5.000 ton beras impor dari Thailand yang akan tiba pada akhir Maret nanti.
(Kornelis Kaha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News