DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menindaklanjuti permasalahan investasi dari merek perusahaan mobil listrik asal Cina yaitu BYD pada Jumat (21/3) di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Dedi Mulyadi atau KDM, selaku Gubernur Provinsi Jawa Barat dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang dan Pimpinan Perusahaan BYD.
“Saat ini kita punya kebijakan untuk melindungi seluruh investor di Jabar. Upaya dilakukan bukan hanya keamanan investasi tapi juga kenyamanan investor.” Ucap Dedi Mulyadi dalam pembukaan rapat tersebut.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Akan Relokasi Rumah Roboh Akibat Banjir di Bandung Barat
BYD sendiri merupakan perusahaan kendaraan listrik dan baterai terbesar di dunia dengan investasi sebanyak 17 triliun.
Pada kesempatan tersebut, pihak BYD mengumumkan bahwa akan membangun pabrik mobil listrik di Kabupaten Subang yaitu Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Targetnya, akhir tahun 2025 akan beroperasi dan membutuhkan 18.000 tenaga kerja.
Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan kendaraan listrik tersebut mencakup kualifikasi di posisi Engineer dan Elektronik. Secara tegas Dedi Mulyadi langsung menugaskan Bupati Subang untuk menyiapkan angkatan kerja yang sesuai dan juga harus dilatih dengan gaya militer.
“Pak bupati, siapin latihan. Didik gaya militer!” tegasnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Hadiah Lebaran Bagi Warga Jawa Barat
Koordinasi harus terus dilangsungkan guna memastikan kesiapan sumber daya manusia yang terbaik di Jawa Barat.
“Semua biaya ditanggung provinsi karena kita ingin rakyat sejahtera dengan melakukan pekerjaan yang baik.” Jelas Dedi Mulyadi.
Pihak BYD juga mendiskusikan mengenai beberapa permasalahan yang harus diselesaikannya mengenai infrastruktur seperti listrik, jaringan jalan, akses dan pintu tol. Menindaklanjutinya, Dedi Mulyadi akan berkoordinasi dengan Menteri PU agar hal ini bisa diselesaikan dengan optimal.
“Masalah Listrik, jaringan jalan, akses pintu tol selesai dibahas dalam rapat hanya 20 menit” Ucap Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kesal, 5 Kilometer Saluran Air Jadi Bangunan Liar
Menanggapi hasil rapat tersebut, Dedi Mulyadi membantah anggapan bahwa sulitnya lapangan pekerjaan di Jawa Barat. Hal ini kembali lagi kepada kesiapan masyarakat Jabar untuk bekerja dengan baik.
Selanjutnya: 8 Drakor Rating Tertinggi di Minggu Ketiga Maret 2025, Ada Undercover High School
Menarik Dibaca: IOTF Jadi Mitra Strategis Kingdee, Dorong Adopsi ERP Cloud di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News