DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meninjau langsung sungai di Tambun Selatan, Muara Gembong, Bekasi yang saluran airnya dijadikan bangunan liar dan dibeton oleh pemilik ruko setempat pada Selasa (18/3).
Kunjungan Dedi Mulyadi dididampingi oleh para pimpinan di desa setempat yang mengeluhkan bahwa salah satu pemicu banjir merupakan sungai yang dibeton oleh warga. Air sungai seringkali meluap karena aliran yang sempit dan juga tumpukan sampah bawaan.
Mendapati fakta tersebut, Dedi Mulyadi meninjau lebih dalam mengenai kondisi sungai guna mengetahui masalah utama dan mencari solusinya.
Baca Juga: Sidak Samsat Karawang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Instruksikan Hal Ini
“Sebenarnya masalah banjir ini sederhana, akibat pembangunan tidak dikendalikan. Sungainya dipersempit tapi giliran banjir nyalahin gubernur. Setuju bongkar ya?” jelas Dedi Mulyadi.
Melalui video yang diunggah di kanal Youtube milik Dedi Mulyadi, ia menegaskan bahwa tanggung jawabnya adalah mencari solusi guna masyarakat hidup dengan nyaman.
Fakta lain terkuat ketika ada warga yang mendirikan bangunan di tanah perairan PJT. Hal ini mengakibatkan terhambatnya arus air sungai. Dedi Mulyadi mengharuskan pembangunan tersebut dihentikan dan dibongkar agar masalah banjir dapat dihindari.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: ASN Ketahuan Minta THR ke Pengusaha Bakal Dipecat
“Peringatan pada siapapun yang menggunakan daerah aliran sungai psda bbws pjt, saya akan membongkarnya kemudian dijadikan kembali menjadi sungai.” Tegas Dedi Mulyadi.
Pendirian bangunan di beberapa titik wilayah sungai kerap ditemukan melalui beberapa kunjungan Dedi Mulyadi. Ia mengancam bagi siapapun yang berani untuk mendirikan bangunan di wilayah perairan milik pemerintah akan dibongkar.
Lebih dari 5 kilometer saluran air yang dikelola oleh PJT sudah dijadikan bangunan sehingga tidak ada jalur air sungai yang mengakibatkan banjir besar di Jawa Barat. Penataan pemukiman menjadi salah satu cara Dedi Mulyadi untuk memperbaiki bencana tersebut.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tak Menduga Sungai Bekasi Bersertifikat, Lahannya Dibuat Pemukiman
Disaksikan pula secara langsung pembongkaran bangunan-bangunan tanpa izin di sekitaran Tambun seperti warung, gubuk bahkan bangunan beton. Diharapkan dengan adanya tindak lanjut ini dapat mengurangi potensi musibah banjir di Jawa Barat.
Selanjutnya: IHSG Merangkak Naik Sesi I Rabu (19/3), Saham BBRI, BMRI, dan BBTN Menghijau
Menarik Dibaca: Merugi Empat Tahun Terakhir, Jasa Marga (JSMR) Menutup Anak Usaha Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News