Cegah Abrasi, Askrindo Hadirkan Ecowisata Mangrove di Mempawah

Kamis, 07 Desember 2023 | 15:30 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Cegah Abrasi, Askrindo Hadirkan Ecowisata Mangrove di Mempawah

Cegah abrasi dan dukung pemberdayaan masyarakat, Askrindo hadirkan ecowisata Mangrove di Mempawah


LINGKUNGAN HIDUP -  JAKARTA - Hutan mangrove memiliki peran vital dalam menjaga Bumi dari dampak perubahan iklim, termasuk pemanasan global. 

Manfaatnya melibatkan aspek menjaga iklim dan cuaca, mendukung kegiatan wisata, menyediakan sumber pakan ternak, mencegah abrasi di kawasan pesisir, memberikan tempat berlabuh pantai, serta mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), sebagai bagian dari kesadaran dan tanggung jawab sosial lingkungan, secara konsisten selama enam tahun berturut-turut telah aktif dalam penanaman mangrove. 

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Langkah Indonesia Capai Net Carbon Sink Sektor Hutan dan Lahan

Askrindo fokus pada bibir Pantai Desa Sengkubang, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, menghasilkan dampak positif dengan mengembangkan eco eduwisata mangrove di wilayah tersebut.

Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran, menyatakan komitmen perusahaan terhadap lingkungan pesisir pantai. Askrindo menjalin kerja sama dengan Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, dalam menerapkan Isosceles Triangle Plants (ITP) sebagai bagian dari program keberlanjutan untuk hutan mangrove di Mempawah sejak Desember 2017.

"Program Hutan Mangrove Mempawah melibatkan penanaman jenis Rhizophora Stylosa di kawasan pesisir Desa Sengkubang, Kalimantan Barat. Inisiatif ini tidak hanya mendukung program Askrindo peduli lingkungan, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No. 13, 14, dan 15, yang berkaitan dengan perubahan iklim, ekosistem lautan, dan ekosistem daratan," ujar Fankar dalam siaran pers, Kamis (7/12).

Selain penanaman mangrove, PT Askrindo juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Mereka membentuk ekosistem mandiri untuk meningkatkan perekonomian di Mempawah, terutama Desa Sengkubang. Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Askrindo memberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan softskill dan keahlian masyarakat.

Baca Juga: Saat COP28, Indonesia Percaya Diri Menyebut Telah Menjalankan Kendali Iklim

"Program-program ini mencakup pelatihan budidaya kepiting dan ikan, serta budidaya maggot sebagai pakan ternak. Dampak positifnya termasuk peningkatan jumlah fauna/biota laut, seperti kepiting, udang, dan ikan. Program Mangrove Mempawah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tetapi juga membuka lapangan pekerjaan untuk meningkatkan taraf hidup," tambah Fankar.

Secara keseluruhan, Askrindo berperan dalam mendukung masyarakat Desa Sengkubang dari segi manfaat ekonomi melalui peningkatan pariwisata dan pengembangan usaha warga. 

Faktor-faktor seperti pembuatan eco eduwisata di wilayah mangrove diharapkan akan meningkatkan nilai ekonomi melalui tiket masuk. Selain itu, mangrove di Sengkubang dapat menjadi objek wisata, tempat edukasi, dan area penelitian, memberikan kontribusi positif dalam mencegah abrasi, mendukung keberlanjutan hidup masyarakat, serta meningkatkan minat dalam mendukung pariwisata mangrove baik dari aspek edukasi maupun ekowisata.

"Dukungan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendorong dan memberdayakan UMKM guna meningkatkan kesejahteraan," tutup Fankar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru