Cegah COVID-19 melalui kepulangan PMI, Doni Monardo minta Kepri bentuk satgas khusus

Senin, 19 April 2021 | 22:06 WIB   Reporter: Handoyo
Cegah COVID-19 melalui kepulangan PMI, Doni Monardo minta Kepri bentuk satgas khusus

ILUSTRASI. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Integrasi Antar Kementerian/Lembaga

Dalam pembentukan satgas khusus perbatasan atau kepulangan tersebut, Doni menyebut harus ada kolaborasi antar Kementerian/Lembaga Pusat yang ada di daerah secara terintegrasi. Menurutnya, penanganan pandemi COVID-19 merupakan urusan lintas sektor dan harus dilakukan bersama-sama.

Oleh sebab itu, Doni sangat berharap melalui organisasi khusus yang dibentuk oleh Pemprov Kepri dalam rangka mengendalikan kasus COVID-19 nantinya dapat berjalan dengan baik. “Demikian juga di pos-pos perbatasan itu langsung semuanya terintegrasi. Ada unsur dari Kementerian Kesehatan atau Karantina Pelabuhan, ada unsur dari Imigrasi ada unsur dari Kementerian Dalam Negeri,” jelas Doni.

“Oleh karenanya Pemerintah Provinsi termasuk Kota Batam termasuk Kota Tanjung Pinang kami harapkan bisa menyusun organisasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Doni juga mengatakan bahwa dengan dibentuknya organisasi khusus yang menangani perbatasan atau kepulangan tersebut, maka Pemerintah Daerah dapat mengajukan segala kebutuhan. Pemerintah Pusat akan berkomitmen membantu Pemerintah Daerah untuk menekan angka kasus penyebaran COVID-19 melalui organisasi yang terintegrasi.

“Dari sini bisa mengajukan usulan apa yang menjadi kebutuhan. Tentunya Pemerintah Pusat bisa memberikan dukungan setelah ada usulan dari Pemerintah Daerah,” terang Doni.

Perketat Pintu Masuk

Selain membentuk organisasi khusus kepulangan, Doni juga meminta agar pintu masuk menuju Kepri diperketat, khususnya di sektor perhubungan laut. Menurut Doni, pintu masuk pelayaran menuju Kepri harus hanya melalui dua pintu, yakni melalui Batam dan Tanjung Pinang. Selain itu, penjagaan di tiap-tiap pintu masuk pelayaran harus diperkuat lagi.

“Jangan sampai ada kapal yang berlayar dari luar negeri, tujuannya di luar dua titik tadi. Harus lewat Tanjung Pinang dan Batam,” jelas Doni.

Kemudian, Doni juga meminta agar pergerakan kapal benar-benar dipantau sebelum berlabuh. Hal ini penting dilakukan dalam kaitan agar seluruh unsur yang bertugas dalam pemeriksaan operasi kepulangan melalui pelabuhan laut dapat berjalan optimal dan minim kendala. “Minimal 1x24 jam sudah diinformasikan. Agar siap petugasnya,” pungkas Doni.

Selanjutnya: Kasus virus corona melonjak, WHO sebut sebagai tren yang mengkhawatirkan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru