Cegah penyebaran antraks, DPP Kabupaten Gunungkidul melokalisir ternak masyarkat

Jumat, 28 Juni 2019 | 13:51 WIB Sumber: Kompas.com
Cegah penyebaran antraks, DPP Kabupaten Gunungkidul melokalisir ternak masyarkat


PETERNAKAN - YOGYAKARTA. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, melokalisir ternak yang ada di wilayah Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Karangmojo. Harapannya, penyakit antraks tidak menular ke wilayah lainnya. 

Kepala DPP Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di tingkat bawah seperti RT/RW hingga kepala desa terkait penanganan antraks di wilayah Grogol IV. 

Koordinasi ini untuk mencegah hewan ternak yang berasal dari wilayah tersebut tidak keluar masuk sebelum dilakukan pemeriksaan dan vaksin. Sampai saat ini, wilayah yang terpapar masih di sekitar dusun tersebut. 

"Saat ini semua (wilayah di sekitar dusun Grogol IV) negatif, hanya di sana saja," kata Bambang, saat ditemui di sela penyerahan alat pertanian di kantor DPP Gunungkidul, Jumat (28/6). 

"Hari ini diadakan lokalisasi, jangan ada ternak keluar masuk (wilayah Dusun Grogol IV) sebelum diberikan vaksin, target pemberian vaksin selama dua minggu," tambah dia. 

Adapun pemberian vaksin terbagi dalam zona merah dan kuning. Untuk zona merah yakni Dusun Grogol 1, II, III, IV, V, di Desa Bejiharjo, Karangmojo, hingga wilayah Wonosari yang berbatasan Grogol IV, yakni Dusun Tawarsari di Desa Wonosari dan Dusun Kajar 3 di Desa Karangtengah. 

Di zona merah, ada 389 ekor sapi, 928 kambing, 10 domba. Untuk zona kuning, yakni di Padukuhan Grogol II, Gunungsari, Banyubening I, Banyubening II, Kulwo Desa Bejiharjo. 

Kedung I, Kedung II, Desa Karang Tengah, Budegan I, Budegan II, Desa Piyamam dan Selang II, Desa Selang. Total ternak sapi ada 839, ternak kambing 1.852 dan 30 ekor domba. Vaksin untuk pencegahan antraks akan diberikan secara berkala selama sepuluh tahun.

Setiap tahunnya, hewan ternak ini akan diberikan vaksin sebanyak dua kali. "Harapannya saat hari raya besar (kurban) nanti vaksin sudah selesai dan tidak ada lagi ditemukan kasus antraks," ucap dia. 

Kawasan Dusun Grogol IV merupakan wilayah yang pertama kali ditemukan penyakit antraks. Sapi yang mati pun milik Jumiyo, yang sebelumnya juga memiliki sapi mati mendadak dan positif antraks 29 April 2019 lalu. (Markus Yuwono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hewan Ternak di Kawasan Endemik Antraks Gunungkidul Dilarang Keluar"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru