Cegah penyebaran virus corona di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar imbau tidak ada mudik

Sabtu, 28 Maret 2020 | 01:20 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Cegah penyebaran virus corona di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar imbau tidak ada mudik

ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Siap-siap Batal Mudik


DAMPAK VIRUS CORONA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai gusar dengan penyebaran virus corona Covid-19 yang makin cepat di wilayah Jawa Tengah.

Ganjar menyebut dalam tiga hari terakhir, pasien terkonfirmasi positif virus corona Covid-19 melonjak dari 19 orang menjadi 40 orang dan sudah ada 6 orang diantaranya meninggal dunia karena terinfeksi virus corona covid-19. 

Baca Juga: Pemudik dari Jabodetabek yang pulang ke Solo diminta melapor

Sementara jumlah orang dalam pengawasan atau ODP virus corona Covid-19 di Jateng hingga Jumat (27/3) naik drastis hingga 3.638 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan karena dikhawatirkan terpapar virus corona covid-19 mencapai 294 orang.

Baca Juga: Dua pasien virus corona meninggal di Jateng, Ganjar siapkan 56 rumah sakit rujukan

"Dugaan kami kenaikan signifikan ini, salah satunya karena adanya lonjakan warga perantauan yang mudik ke wilayah Jawa Tengah," katanya melalui video dan teks tertulis di akun instagramnya Jumat (27/3).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Bapak ibu seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang ada di perantauan, wabil khusus lagi bagi yang berniat ingin pulang kampung. Untuk yang kesekian kali saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu; jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika penjenengan semua pingin keluarga tetep sehat lan slamet, urungkan niat untuk pulang kampung. Tidak usah pulang kampung. Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja anda membahayakan anak, istri, dan suami serta mengancam hidup orang tua panjenengan yang sudah sepuh. Bapak ibu, jalan terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa. Bapak ibu yang ada di Jakarta tentu tahu, ibu kota adalah zona merah Corona. Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar, mungkin saya, anda, teman atau keluarga kita. Artinya bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif Corona tapi tidak mengetahuinya. Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala. Dan jika anda sudah mengidap Corona, lalu anda nekat pulang. Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, orang-orang di jalan, keluarga, bahkan satu desa kena semua. Pasien positif Corona pertama yang dirawat di Solo bisa jadi peringatan kita. Dia pengusaha yang ikut seminar di Bogor. Tertular virus di sana, lalu menulari isteri dan teman-temannya, dia sendiri akhirnya meninggal. Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif Corona dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta. Bapak Ibu, mohon maaf kalau saya semakin keras mengingatkan panjenengan. Ini semua tidak lepas dari peningkatan virus Corona di Jateng yang sangat cepat. Dalam tiga hari, pasien terkonfirmasi positif melonjak dari 19 orang menjadi 40 orang dan sudah ada 6 orang yang meninggal. Jumlah orang dalam pengawasan atau ODP naik drastis hingga 3.638 orang, serta pasien dalam pengawasan 294 orang.

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo) on

 

Karena itu Ganjar meminta agar seluruh warga Jawa Tengah yang ada di perantauan yang ingin pulang kampung agar mengurungkan niatnya di saat terjadi wabah virus corona Covid-19 seperti sekarang. 

"Saya menghimbau dan mengingatkan, jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, ingin keluarga tetap sehat dan selamat, urungkan niat untuk pulang kampung. Tidak usah pulang kampung!," katanya.

Jika warga Jateng perantauan tetap nekat pulang, maka pemerintah provinsi Jawa Tengah akan memasukkan pemudik dalam kategori ODP virus corona Covid-19.

"Bupati, walikota, hingga kepala desa agar mendata siapa saja pemudik yang sudah datang. Pemudik ini harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. Segera melapor jika merasakan gejala sakit agar segera ditangani," katanya.

Baca Juga: Di tengah wabah corona, 18.752 perantau dari Jabodetabek serbu Wonogiri

Kekhawatiran Ganjar bukan tanpa alasan.  Berdasarkan data pasien positif virus corona covid-19 kasus pertama di Jawa Tengah yang dirawat di Solo merupakan salah satu pengusaha yang pernah ikut seminar di Institut Pertanian Bogor (IPB), di Bogor Jawa Barat. 

Baca Juga: Pemudik yang pulang kampung ke Purbalingga wajib pakai gelang identitas

Yang bersangkutan tertular virus corona Covid-19 di acara tersebut lalu menulari isteri dan teman-temannya. "Dia sendiri akhirnya meninggal. Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif corona Covid-19 dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta," kata Ganjar.

Dalam catatan Ganjar hingga 26 Maret 2020, ada sebanyak 66.871 pemudik dari berbagai provinsi yang pulang ke Jateng. Paling banyak menuju Wonogiri ada 42.838 orang. 

Baca Juga: Cegah penyebaran corona, Prabowo instruksikan jajaran Kemenhan tidak mudik tahun ini

Kemudian Kota Semarang dan sekitarnya 10.979, Cilacap 4.527, Jepara 2.164. Lainnya di Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Pati, Grobogan, Kabupaten Magelang, Purbalingga, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Syamsul Azhar
Terbaru