Cegah penyebaran virus corona di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar imbau tidak ada mudik

Sabtu, 28 Maret 2020 | 01:20 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Cegah penyebaran virus corona di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar imbau tidak ada mudik

ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Siap-siap Batal Mudik


Jika warga Jateng perantauan tetap nekat pulang, maka pemerintah provinsi Jawa Tengah akan memasukkan pemudik dalam kategori ODP virus corona Covid-19.

"Bupati, walikota, hingga kepala desa agar mendata siapa saja pemudik yang sudah datang. Pemudik ini harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. Segera melapor jika merasakan gejala sakit agar segera ditangani," katanya.

Baca Juga: Di tengah wabah corona, 18.752 perantau dari Jabodetabek serbu Wonogiri

Kekhawatiran Ganjar bukan tanpa alasan.  Berdasarkan data pasien positif virus corona covid-19 kasus pertama di Jawa Tengah yang dirawat di Solo merupakan salah satu pengusaha yang pernah ikut seminar di Institut Pertanian Bogor (IPB), di Bogor Jawa Barat. 

Baca Juga: Pemudik yang pulang kampung ke Purbalingga wajib pakai gelang identitas

Yang bersangkutan tertular virus corona Covid-19 di acara tersebut lalu menulari isteri dan teman-temannya. "Dia sendiri akhirnya meninggal. Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif corona Covid-19 dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta," kata Ganjar.

Dalam catatan Ganjar hingga 26 Maret 2020, ada sebanyak 66.871 pemudik dari berbagai provinsi yang pulang ke Jateng. Paling banyak menuju Wonogiri ada 42.838 orang. 

Baca Juga: Cegah penyebaran corona, Prabowo instruksikan jajaran Kemenhan tidak mudik tahun ini

Kemudian Kota Semarang dan sekitarnya 10.979, Cilacap 4.527, Jepara 2.164. Lainnya di Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Pati, Grobogan, Kabupaten Magelang, Purbalingga, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar
Terbaru