Cerita siswa SMA Palangkaraya penemu obat kanker

Selasa, 13 Agustus 2019 | 09:41 WIB Sumber: Kompas.com
Cerita siswa SMA Palangkaraya penemu obat kanker

ILUSTRASI. Ruang operasi RSPI Bintaro


Beberapa zat dalam pohon itu adalah fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin dan terpenoid. Berdasarkan hasil tertulis uji laboratorium dari Universitas Lambung Mangkurat tersebut, ketiga siswa dibantu guru pembimbing mengolah kayu bajakah menjadi serbuk teh siap sedu. 

Serbuk teh itulah yang dibawa ke ajang kompetisi di Bandung pada 10 Mei 2019 dalam ajang Youth National Science Fair 2019 (YNSF) yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Hasilnya, mereka meraih medali emas. 

“Kami bersyukur setelah kami berhasil memenangkan perlombaan tersebut. Bahkan, tak disangka bahwa kami menjadi perhatian dan berhasil meraih juara, dengan memperoleh medali emas, terbaik se-Indonesia, menjadi tiket kami untuk melangkah ke tingkat internasional,” kata Yazid kepada Kompas.com saat ditemui di sekolahnya. 

Setelah sukses di Bandung, karya ilmiah dari ketiga siswa tersebut dipilih mewakili Indonesia, untuk tampil dalam perlombaan tingkat internasional, dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. 

Namun dalam ajang selanjutnya, Yazid tidak ikut, sehingga diwakilkan oleh dua rekannya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani. Awalnya, mereka merasa tidak yakin karya dibawa ke tingkat internasional itu akan berhasil meraih juara. Namun mereka tetap berusaha tampil sebaik mungkin. 

"Sehingga sangat tidak diduga, kami kembali berhasil meraih juara di tingkat internasional, dengan meraih juara dunia life science pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Kami kembali memperoleh medali emas dengan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi saat itu,” kata Aysa. 

Kemenangan tersebut ternyata membuat semangat ketiga siswa semakin meningkat. Banyak kenangan dan wawasan yang mereka temukan saat itu. 

Selain itu, tentu saja, kemenangan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi ketiga siswa itu karena bisa membawa harum nama Provinsi Kalimatan Tengah dan Negara Republik Indonesia di ajang lomba ilmiah internasional yang bergengsi. 

“Kami merasa senang sekali karena bisa membantu orang banyak, bermanfaat bagi semua orang dan membagi informasi tentang kearifan lokal Kalimantan Tengah. Ke depannya, kami akan terus berupaya menggali potensi alam lainnya, agar Kalimantan Tengah yang kaya akan sumber daya bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ucap Anggina. 

Hingga kini belum ada rencana baik guru pembimbing dan ketiga siswa untuk memproduksi hasil temuan mereka untuk diperjualbelikan meski sudah sangat banyak yang menghubungi. (Kurnia Tarigan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Siswa SMA Palangkaraya Temukan Obat Kanker Mujarab"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru