2. Mandi pada siang hari agar tak masuk angin
Di Kabupaten Gresik, Presiden Jokowi membeli sapi peranakan ongole dengan bobot 1,04 ton untuk kurban. Sapi berwarna putih itu tingginya 159 sentimeter, panjang 186 sentimeter, dan lingkar tubuhnya 234 sentimeter. Ukurannya yang besar tidak terlepas dari cara perawatan yang istimewa, termasuk makanannya yang bernutrisi tinggi.
"Cuma yang dimakan sehari-hari itu protein-protein tinggi. Ada slamper (tumpi jagung), tepung kedelai, dan yang penting itu yang hijau-hijau (rumput segar)," kata Sholeh.
Baca Juga: Kementan realokasi anggaran Rp 435 miliar, bantu petani terdampak Covid-19
Cara memandikannya pun tidak sembarangan agar tidak masuk angin, yakni harus dilakukan pada siang hari. "Risikonya sapi besar itu ya begitu. Kalau dimandikan terlalu sore atau malam itu biasa masuk angin. Begitu juga kalau terlalu pagi," jelasnya.
3. Upin, sapi kembar Jokowi yang sering menang kontes
Presiden Jokowi memilih sapi jenis simental seberat 1 ton untuk kurban Idul Adha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sapi bernama Upin itu dibeli dari Suyatno, warga Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Sebelum dijual, sapi Upin itu sering memenangi kontes bersama sapi milik Suyatno lainnya, Ipin.
Baca Juga: Amankan stok pangan, pemerintah gunting syarat perizinan impor
Terakhir, kedua sapi itu memenangi kontes di Konawe pada 2019. “Yang dinilai itu beratnya, saat itu Upin dan Ipin berusia dua tahun dan beratnya saat itu sekitar 535 kilogram. Tapi, yang dibeli untuk sapi kurban Presiden itu hanya Upin,” kata Suyatno, Rabu (29/7/2020).
Suyatno mengaku tidak menyangka sapinya dibeli Presiden Jokowi. “Jangankan mau berharap, bermimpi saja tidak pernah. Tahu-tahu sapi saya dibeli oleh Pak Presiden," ungkap Suyatno di rumahnya. Dinamai Upin lantaran sapi peliharaannya itu adalah sapi kembar.