Cerita unik sapi-sapi Jokowi: Tidur di karpet seharga jutaan rupiah

Kamis, 30 Juli 2020 | 10:23 WIB Sumber: Kompas.com
Cerita unik sapi-sapi Jokowi: Tidur di karpet seharga jutaan rupiah

ILUSTRASI. Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan memeriksa sapi yang dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban Idul Adha di Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (24/7/2020). Presiden Joko Widodo membeli sapi jenis limusin dengan berat 1,03 ton tersebut untuk dise


IDUL ADHA - JAKARTA. Seperti yang kerap dilakukan setiap tahun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbangkan sapi kurban ke berbagai wilayah di Indonesia pada Idul Adha 2020. Para pemilik memilihkan sapi terbaik mereka untuk dibeli Jokowi. Tak hanya ukurannya yang besar, tetapi cara perawatannya juga istimewa. 

Selain itu, sapi di masing-masing daerah memiliki kisah tersendiri. Kompas.com merangkum beberapa cerita unik dari sapi-sapi Jokowi sebagai berikut: 

1. Tidur di karpet Rp 2 juta

Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jokowi membeli sapi jumbo dari peternak lokal, yakni Rahman Takka. Sapi seberat 1,2 ton itu ditempatkan di atas karpet seharga Rp 2 juta. Alasannya agar sapi bernama Puang Tedong itu tidak kedinginan sehingga bisa tidur nyeyak. 

Baca Juga: Harga pangan naik, Presiden Jokowi senggol menteri perdagangan di sidang kabinet

"Ada banyak upaya yang saya lakukan agar Puang Tedong tetap sehat dan bisa diserahkan utuh ke Presiden Jokowi. Saya sudah beri dua lembar karpet hitam, menjaga mandi, dan makannya tiga kali sehari," kata Rahman. 

"Ini bukan hanya soal harganya yang fantastis dan membuat saya senang, lebih dari itu, saya bangga karena sapi kesayangan saya dibeli orang penting,” lanjut dia saat ditemui Kompas.com, Minggu (26/7/2020). 

Baca Juga: Mendekati Lebaran, pemerintah jamin stok pangan aman

Bahkan, dirinya rutin melakukan ronda malam agar sapi yang dibeli orang nomor satu di Indonesia itu tidak hilang. Rahman membanderol sapinya dengan harga Rp 100 juta, tetapi akhirnya dilepas dengan harga Rp 89 juta. Ketika hendak dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban, sapi Puang Tedong sempat mengamuk. 

Ia menyeruduk benda apa saja di sekitarnya dan sempat membuat masyarakat ketakutan. Usai mengamuk dua jam, sapi itu kembali tenang dan dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban.

2. Mandi pada siang hari agar tak masuk angin 

Di Kabupaten Gresik, Presiden Jokowi membeli sapi peranakan ongole dengan bobot 1,04 ton untuk kurban. Sapi berwarna putih itu tingginya 159 sentimeter, panjang 186 sentimeter, dan lingkar tubuhnya 234 sentimeter. Ukurannya yang besar tidak terlepas dari cara perawatan yang istimewa, termasuk makanannya yang bernutrisi tinggi. 

"Cuma yang dimakan sehari-hari itu protein-protein tinggi. Ada slamper (tumpi jagung), tepung kedelai, dan yang penting itu yang hijau-hijau (rumput segar)," kata Sholeh. 

Baca Juga: Kementan realokasi anggaran Rp 435 miliar, bantu petani terdampak Covid-19

Cara memandikannya pun tidak sembarangan agar tidak masuk angin, yakni harus dilakukan pada siang hari. "Risikonya sapi besar itu ya begitu. Kalau dimandikan terlalu sore atau malam itu biasa masuk angin. Begitu juga kalau terlalu pagi," jelasnya.  

3. Upin, sapi kembar Jokowi yang sering menang kontes

Presiden Jokowi memilih sapi jenis simental seberat 1 ton untuk kurban Idul Adha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sapi bernama Upin itu dibeli dari Suyatno, warga Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Sebelum dijual, sapi Upin itu sering memenangi kontes bersama sapi milik Suyatno lainnya, Ipin. 

Baca Juga: Amankan stok pangan, pemerintah gunting syarat perizinan impor

Terakhir, kedua sapi itu memenangi kontes di Konawe pada 2019. “Yang dinilai itu beratnya, saat itu Upin dan Ipin berusia dua tahun dan beratnya saat itu sekitar 535 kilogram. Tapi, yang dibeli untuk sapi kurban Presiden itu hanya Upin,” kata Suyatno, Rabu (29/7/2020). 

Suyatno mengaku tidak menyangka sapinya dibeli Presiden Jokowi. “Jangankan mau berharap, bermimpi saja tidak pernah. Tahu-tahu sapi saya dibeli oleh Pak Presiden," ungkap Suyatno di rumahnya. Dinamai Upin lantaran sapi peliharaannya itu adalah sapi kembar.

4. Makan ampas tahu 

Presiden Jokowi membeli sebuah sapi limousin sebagai hewan kurban bagi masyarakat di Samarinda, Kalimantan Timur. Pemilik Sapi, Subroto (50), mengemukakan, sapi kurban tersebut diberi makan ampas tahu. Subroto bahkan harus membeli enam karung ampas tahu dalam satu hari untuk memberi makan sapi-sapinya. Dalam sehari, ia harus mengeluarkan uang minimal Rp 120.000 untuk pakan ternak. 

“Harganya satu karung Rp 20.000. Biasa saya beli enam karung sehari, kadang lebih juga,” jelas dia. 

Baca Juga: Ini 4 arahan presiden antisipasi pemenuhan kebutuhan pokok saat pandemi corona

Selain ampas tahu, Subroto juga memberikan rumput untuk makanan sapinya. Ia bersyukur, perawatan itu membuat sapi Subroto dilirik Jokowi. Presiden membeli sapi seberat 968 kilogram itu seharga Rp 79 juta. 

“Sangat bersyukur setelah empat tahun pelihara, akhirnya dibeli Pak Jokowi. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih, semoga berkah,” tandas dia. 

Rencananya, sapi tersebut diserahkan ke panitia kurban di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda. 

Sumber: Kompas.com 

(Penulis : Kiki Andi Pati, Hamzah Arfah, Junaedi, Zakarias Demon Daton | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Unik Sapi-sapi Jokowi, Tidur di Karpet Jutaan Rupiah, Mandi Siang agar Tak Masuk Angin"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru