Chandra Asri (TPIA) tawarkan sistem pengelolaan sampah dengan sistem baru

Kamis, 12 September 2019 | 21:51 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Chandra Asri (TPIA) tawarkan sistem pengelolaan sampah dengan sistem baru


SIRKULAR EKONOMI SAMPAH -  CILEGON. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA, anggota indeks Kompas100 ini) mengajak masyarakat untuk mengubah pola sistem pengolahan sampah. Dari yang mulanya sistem pengolahan terdiri dari kumpul-angkut-buang, kini diubah menjadi pilah-angkut-proses.

Sistem baru pengelolaan sampah tersebut ditampilkan dalam Industri Pengolahan Sampah Manajemen Sampah Zero (IPS Masaro).

Baca Juga: Simak rekomendasi saham TPIA, MDKA, dan PGAS untuk hari ini

Proyek IPS Masaro yang merupakan pilot project percontohan yang dapat direplikasi untuk menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di Indonesia. Lokasi proyek masaro berada di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten.

Peresmian dihadiri langsung oleh Walikota Cilegon Edy Ariadi, Direktur Chandra Asri Petrochemical  Suryandi, Vice President Corporate Affairs TPIA Suhat Miyarso dan Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi. 

IPS Masaro mengelola sampah swadaya 1.000 kepala keluarga, didukung oleh sistem pemilahan sampah sesuai kategori yang dilakukan mandiri oleh masyarakat di masing-masing rumah.

Sampah yang sudah terpilah akan ditukarkan dengan insentif. Nantinya sampah yang dipilah akan diambil oleh petugas IPS Masaro pada jadwal yang sudah ditentukan untuk diproses menjadi produk-yang bernilai ekonomi.

Baca Juga: Chandra Asri berdayakan warga kelola sampah, ada mesin pirolisis ciptaan anak SMA

Insentif yang diberikan dapat digunakan masyarakat di Koperasi Chandra Asri sesuai jumlah sampah yang mereka kumpulkan.

Lantaran menganut sistem pilih-angkut-proses maka proyek yang mulai dirintis pada pertengahan tahun lalu ini tak memerlukan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Peran masyarakat sangat besar dalam berjalannya IPS Masaro ini," kata Suhat saat membuka acara Peresmian IPS Masaro di Cilegon Banten pada Kamis (12/9).

Suryandi Direktur CAP menambahkan bahwa Masaro sebagai proyek uji coba masaro akan terus diperbaiki dan dikembangkan. Diharapkan proyek masaro mampu menjadi unit pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan.

Baca Juga: Sebanyak 11 perusahaan Indonesia masuk daftar 200 perusahaan terbaik di Asia Pasifik

"Untuk mendorong pengembangan industri pengolahan sampah masaro, kami dorong kita semua untuk menggunakan produk dari IPS Masaro, kontribusi kita akan mempengaruhi perkembangan pengolahan sampah di Indonesia," jelas Suryandi.

Lebih lagi adanya IPS Masaro menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah termasuk sampah plastik dapat dilakukan dengan baik tanpa mencemari lingkungan.

Produk yang dihasilkan di IPS Masaro kampung Serdag Cilegon diantaranya pupuk cair dengan nama Poci Masaro dan media tanam dari sampah organik, sedangkan non organik diolah menjadi bahan daur ulang dan dijual kepada industri daur ulang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru