Lantaran menganut sistem pilih-angkut-proses maka proyek yang mulai dirintis pada pertengahan tahun lalu ini tak memerlukan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Peran masyarakat sangat besar dalam berjalannya IPS Masaro ini," kata Suhat saat membuka acara Peresmian IPS Masaro di Cilegon Banten pada Kamis (12/9).
Suryandi Direktur CAP menambahkan bahwa Masaro sebagai proyek uji coba masaro akan terus diperbaiki dan dikembangkan. Diharapkan proyek masaro mampu menjadi unit pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan.
Baca Juga: Sebanyak 11 perusahaan Indonesia masuk daftar 200 perusahaan terbaik di Asia Pasifik
"Untuk mendorong pengembangan industri pengolahan sampah masaro, kami dorong kita semua untuk menggunakan produk dari IPS Masaro, kontribusi kita akan mempengaruhi perkembangan pengolahan sampah di Indonesia," jelas Suryandi.
Lebih lagi adanya IPS Masaro menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah termasuk sampah plastik dapat dilakukan dengan baik tanpa mencemari lingkungan.
Produk yang dihasilkan di IPS Masaro kampung Serdag Cilegon diantaranya pupuk cair dengan nama Poci Masaro dan media tanam dari sampah organik, sedangkan non organik diolah menjadi bahan daur ulang dan dijual kepada industri daur ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News