Corona merebak, Gubernur Jatim: Karaoke dan diskotik tutup sementara

Kamis, 19 Maret 2020 | 11:48 WIB   Reporter: Barly Haliem
Corona merebak, Gubernur Jatim: Karaoke dan diskotik tutup sementara

ILUSTRASI. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri)


Selain itu per Rabu (18/3) juga tercatat ada penambahan kasus pasien yang terdiagnosa positif covid-19. Total sudah ada delapan orang yang dinyatakan positif covid-19.

Dari jumlah delapan tersebut enam diantaranya adalah hasil pemeriksanaan spesimen di Tropical Diseases Center (TDC) RS Universitas Airlangga Surabaya. Dan dua kasus positif covid-19 lainnya adalah hasil spesimen yang dites di Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

“Jadi enam orang kasus positif saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Surabaya. Sedangkan dua dari kasus dua duanya di Malang,” kata Khofifah.

Baca Juga: Kepolisian sebut WNA peserta ijtima ulama akan dirantina menunggu kepulangan

Akan tetapi dijelaskan Khofifah bahwa satu di antara dua kasus positif covid-19 di Malang dinyatakan meninggal dunia. Pasien yang dinyatakan positif tersebut meninggal sebelum hasil swab dari laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan keluar.

Selain dinyatakan positif covid-19, pasien yang meninggal tersebut memiliki penyakit penyerta. Yaitu diabetes mellitus dan juga penyakit jantung.

“Atas dinamisnya perkembangan covid-19 di Jatim ini, kita sudah melakukan tracing per hari ini. Kami sudah ada surat edaran ke Puskesmas, Pustu, Ponkesdes, Polindes diharapkan mereka juga membuka posko agar memudahkan masyarakat yang ingin mengkonfirmasi ketika ada batuk, flu, demam. Diharapkan posko ini sudah bisa aktif besok,” tegasnya.

Pemprov Jatim dibagi dua shift

Sementara itu, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tidak berhenti disitu saja. Dirinya membuat regulasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemprov Jatim. Mulai besok, Kamis, ada dua pembagian shift kerja bagi ASN. Yaitu shift pertama pukul 08.00-11.30 WIB, dan shift kedua pukul 12.00 – 15.30 WIB.

“Khusus Eselon 2 dan 3, tetap masuk dengan SOP yang sudah diberlakukan dalam pencegahan covid-19,” ungkapnya.

Adapun alasan Eselon 2 dan 3 tetap masuk karena menjadi bagian dari motor berbagai upaya percepatan penanganan konflik Covid-19.

“Saya mengimbau semua harus menyiapkan tempat cuci tangan dengan posisi air mengalir. Setiap OPD harus mempersiapkan sabun atau hand sanitizer. Semisal ada pegawai yang sudah ada indikasi demam, batuk dan flu diharapkan langsung melakukan pemeriksan di faskes terdekat,” imbaunya.

Baca Juga: Gawat, rupiah bergerak ke level terburuk sejak 1998

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru