Curhat Camat Pademangan soal wilayahnya yang kini zona merah covid-19

Selasa, 19 Mei 2020 | 09:11 WIB Sumber: Kompas.com
Curhat Camat Pademangan soal wilayahnya yang kini zona merah covid-19

ILUSTRASI. Petugas medis berpose usai memeriksa kesehatan tunawisma di ruang penampungan, GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (3/5/2020). Berdasarkan data dari penampungan tuna wisma GOR Ciracas, sebanyak 68 tuna wisma di lokasi tersebut sudah dipindahkan ke sejumlah


Hadapi masalah sosial dampak pandemi

Tak berhenti di mereka yang terinfeksi Covid-19, masalah juga muncul pada warga yang protes terhadap pengetatan karantina wilayah yang ditetapkan.

Warga yang merasa ruang geraknya begitu dibatasi banyak yang protes bahkan membandel dengan melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Belum lagi, informasi sepotong-sepotong yang diterima warga sehingga menimbulkan persepsi yang salah di tengah masyarakat.

"Jadi mereka punya persepsi sendiri, ada polemik dalam tanda kutip pelonggaran PSBB lah. Padahal saya tegaskan enggak ada statement Presiden kalau ini dilonggarkan," kata Mumu.

Belum lagi isu sensitif seperti pelarangan ibadah secara berjemaah di masjid seperti Shalat Jumat dan Tarawih.

"Ada yang bilang 'Pak MUI katanya boleh,' berarti temen-temen dengarnya sepotong-sepotong. Coba lihat di fatwa MUI nya, apakah sudah dibaca belasan halaman itu? Saya sudah. Di situ kan dibilang kalau zona hijau boleh, tapi kan Pademangan merah," ucap Mumu.

Baca Juga: DKI Jakarta bagikan 1,2 juta paket sembako ke rumah, ingat jadwal kelurahan ya

Ada juga pemahaman terkait teori konspirasi yang muncul namun dipahami setengah-setengah oleh warga masyarakat sehingga membuat mereka berperilaku seenaknya. Tapi dengan keterbatasan yang ada, Mumu memilih untuk tegas dalam penerapan pengawasan di lapangan.

Masjid-masjid terus diawasi agar warga tetap beribadah dari rumah. Teguran bagi mereka yang masih keluar rumah tanpa kepentingan mendesak serta penerapan protokol kesehatan. "Kecamatan Pademangan akan aman, terjaga dari penularan intinya patuh sama protokol kesehatan," ujar Mumu.

Mumu mengakui, masalah yang lebih besar dari Covid-19 ini bukanlah penyakitnya, namun dampak sosial kemasyarakatan yang terjadi. Tapi masalah ini harus terus diatasi agar penularan terus terjadi. Karena infeksi yang terus meluas akan mengakibatkan kesengsaraan ini terus berlanjut.

Mumu berharap, apa yang telah ia lakukan bisa membuat masyarakat mengerti akan bahayanya Covid-19 ini sehingga bisa bisa patuh dan menekan angka penularan. (Jimmy Ramadhan Azhari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jungkir Balik Camat Tangani Lonjakan Covid-19 di Pademangan, Pusing Hadapi Warga yang Menolak Dites...",

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru