Dampak Positif Pertanian, Pemkab Tanah Laut Apresiasi Dukungan Kementan

Kamis, 02 Juni 2022 | 20:24 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Dampak Positif Pertanian, Pemkab Tanah Laut Apresiasi Dukungan Kementan

ILUSTRASI. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi


PERTANIAN -  TANAH LAUT. Potensi pertanian Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tak perlu diragukan, selain subsektor perkebunan, juga potensi tanaman pangan, hortikultura serta peternakan apabila diolah dengan baik. 

Tingginya potensi sumber daya alam (SDA) yang didukung banyaknya generasi milenial, tentulah sangat tepat upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Kalsel sebagai salah satu lokasi Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Terdidik sektor Pertanian melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Kabupaten Tanah Laut adalah satu dari tiga kabupaten di Kalsel yang menjadi sasaran program regenerasi petani bekerjasama dengan IFAD. 

Luas wilayah 3.631,35 km2, terdiri atas 11 kecamatan dengan 135 desa/kelurahan, dengan 350.007 penduduk, tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah pusat maupun daerah. 

Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo mengatakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tak bisa dilakukan oleh Kementan saja, namun butuh gerakan dari seluruh pihak, utamanya dukungan pemerintah daerah.

Baca Juga: Kementan Berencana Impor 3 Juta Dosis Vaksin PMK dari Prancis

Memastikan Program YESS berjalan lancar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalsel, bertemu dengan penyuluh, mobilizer, penerima manfaat Hibah Kompetitif [HK] serta fasilitator muda program YESS di Kabupaten Tanah Laut, Rabu [1/6] seraya mengapresiasi kinerja mereka, utamanya para penerima HK.

“Saya senang melihat perkembangan regenerasi petani di Tanah Laut. Kementan akan terus memfasilitasi, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM pertanian, khususnya petani milenial melalui pelatihan. Hadirnya program YESS serta program Kementan lainnya jangan disia-siakan, ini peluang baik," katanya dalam siaran pers Kamis (2/6).

Menanggapi kisah sukses Khairul Effendi, salah satu penerima HK 2021, yang tengah melakukan budidaya melon, Dedi Nursyamsi mengingatkan Khairul maupun petani milenial lainnya di seluruh Indonesia, jangan lekas merasa puas dengan hasil yang diperoleh.

“Petani milenial jangan lekas puas. Kalau saat ini memiliki lahan satu hektar, ke depan harus mematok target peningkatan luasan lahan," kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, apabila saat ini produktivitasnya 20 ton, maka ke depan, harus upayakan meningkat dua kali lipat. Kalau saat ini fokus mengembangkan budidaya melon, ke depan harus mencoba mengembangkan komoditas pertanian lainnya. 

Baca Juga: Di Tengah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Sapimoo Beri Solusi Bagi Peternak

"Orientasinya harus diubah, jangan hanya menghasilkan produk pertanian, juga harus menjadi ladang bisnis, yang menghasilkan cuan,” kata Dedi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir 22 penerima bantuan HK lainnya, total HK yang disalurkan mencapai Rp1,79 miliar. Salah satu penerima HK adalah Siti Aisyah, yang berhasil memperluas lahan jagung dari satu hektar menjadi lima hektar setelah menerima bantuan HK dari Program YESS. 

Pada kunjungan tersebutDedi Nursyamsi berbagi kiat sukses tentang The Power of Love. “Cintai sektor pertanian. Kalau sudah cinta pasti semua akan dilakukan untuk apa yang dicintai."

Dia pun memberi contoh tanah sebagai media tanam dari sektor pertanian, maka harus digarap dengan baik, beri pupuk, penuhi nutrisinya hingga menjadi tanah subur. 

"Ketika tanah subur dan disemai bibit akan menghasilkan komoditas unggul. Melon dengan kualitas super. Begitu pula jagung, padi, sayuran kualitas super, yang pasti berdampak pada nilai jual yang tinggi," kata Dedi.

Kabupaten Tanah Laut

Pernyataan tersebut diamini oleh Bupati Tanah Laut, H Sukamta yang hadir didampingi pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat kabupaten hingga desa. Bupati Sukamta mengapresiasi dukungan Kementan bagi Kabupaten Tanah Laut. 

Baca Juga: Capai Status Bebas PMK, Pusvetma Kementan Siap Produksi Vaksin

“Saat ini, 67 % masyarakat Tanah Laut kehidupan ekonominya bergantung pada sektor pertanian dalam arti luas. Pemkab terus berupaya keras mengurangi beban masyarakat tani, di antaranya menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi maupun pusat, termasuk Kementan untuk mengembangkan potensi perekonomian Tanah Laut," katanya.

Menurutnya, saat ini telah banyak peningkatan yang dilakukan untuk mendukung sektor pertanian. Hal yang nampak adalah perbaikan atau pembangunan berbagai infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, jalan produksi dan saluran tabat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru