INFRASTRUKTUR DAERAH-JAKARTA. Danareksa akan menyalurkan dana Rp 3 triliun dari Indonesia Water Fund (IWF) untuk mempersiapkan infrastruktur air bersih di Kota Bandung.
Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, secara umum Indonesia Water Fund bertujuan melakukan terobosan supaya pemanfaatan air bersih untuk masyarakat bisa lebih cepat. Pendanaan ini akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Pendanaan ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa yakni antara Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2 yang pada tahap awal akan mengelola dana US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
“Dana tersebut akan digunakan untuk pemanfaatan air bersih masyarakat tetapi masuk juga ke kawasan industri. Jadi berbagai macam kita tuju,” ujar Yadi dalam acara webinar bertajuk “BUMN Holding Outlooks 2024” Senin (13/11).
Baca Juga: Naik Signifikan, Aset Danareksa Akan Capai Rp 70 Triliun di Tahun 2023
Yadi mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah dalam tahap akhir berdikusi untuk penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di kota Bandung sebanyak 3.500 liter per detik.
Danareksa akan melakukan investasi hulu-hilir dari transmisi ke distribusi dengan proyeksi investasi Rp 3 triliun. Kerja sama ini dilakukan antara Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II dengan Perumda Tirtawening.
Secara umum, Danareksa menargetkan di tahun ini pihaknya dapat merealisasikan penyaluran dana IWF senilai Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun.
“Target kita tahun ini berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun, di tahun depan kira-kira akan sama,” ujar Yadi.
Selain di Bandung, Danareksa juga melihat penyaluran IWF di wilayah lain, salah satunya Malang. Dia menjelaskan, pemilihan daerah berdasarkan tingkat kelayakan khususnya bagaimana komitmen dan kemudahan kerja sama dari Pemerintah Daerah dan PDAM setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News