Diduga terpapar virus corona, seorang pekerja asal China di rawat di RSHS Bandung

Senin, 27 Januari 2020 | 10:25 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Diduga terpapar virus corona, seorang pekerja asal China di rawat di RSHS Bandung

ILUSTRASI. Seorang pasien diduga menderita Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (Mers Corv), berada di ruang isolasi RSUP Dr.M.Djamil Padang, Sumatera Barat, Jumat (24/1/2020). RSUP Dr M.Djamil Padang merawat seorang pasien yang mengalami demam, batuk dan se


Selain ruangan khusus, RSHS juga menyiapkan peralatan kesehatan sesuai standar isolasi, termasuk bahan habis pakai, alat pelindung diri, perlengkapan sanitasi, dan kebutuhan standar lainnya.

"Kami siapkan alur persiapan, pasien yang terindikasi terkena corona, melalui koordinasi dengan ambulans, masuk langsung ke ruang Kemuning (ruang isolasi)," katanya.

Selain di RSHS, persiapan menghadapi virus corona juga dilakukan di RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa barat ini juga membuka posko kesehatan untuk mewaspadai penyebaran yang belum diketemukan obatnya itu.

Wakil Direktur Pelayanan Medik Penunjang dan Keperawatan RSUD Al Ihsan, dr Hadri Pramono MARS, mengatakan posko akan mulai mereka buka, Senin (27/1/2020).

"Ini adalah inisiatif kami untuk masyarakat. Nanti di posko ada dokter dan perawat yang stand by 7x24 jam. Posko akan buka sampai ada pemberitahuan selanjutnya dari Kemenkes bahwa masa kewaspadaan corona virus berakhir," ujar dr Hadri melalui telepon, kemarin.

Baca Juga: Virus corona: Superstar Andy Lau batalkan 12 konsernya di Hong Kong

Posko bernama Pusat Informasi dan Krisis Center Novel Corona Virus RSUD Al Ihsan ini didirikan di depan pintu masuk IGD rumah sakit tersebut.

"Posko berfungsi sebagai tes penyaringan (screening), pusat informasi, serta krisis center virus flu misterius yang saat ini sedang mewabah di China," katanya.

Nantinya, setiap pasien dan keluarga pasien dengan keluhan seperti demam, batuk dan pilek, disertai sulit bernapas, akan dilakukan tindakan thermal screener. Alatnya seperti pistol yang ditempelkan di kulit untuk mengukur suhu tubuh.

Jika alat mendeteksi panas badan seseorang di atas 38 derajat, maka yang bersangkutan akan dipisahkan dari kelompok yang lain lalu ditanyai oleh tim dokter tentang riwayat perjalanan sebelumnya.

"Kalau panas badannya di atas 38 derajat, pasti itu penyebabnya virus. Nanti dokter akan nanya apakah baru-baru ini pulang dari China, Singapura, atau negara yang sudah terjangkit lainnya," katanya.

Editor: Yudho Winarto
Terbaru