Dinkes Tangerang bantah abaikan pasien disabilitas

Senin, 22 Mei 2017 | 23:34 WIB Sumber: Antara

TANGERANG. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, membantah telah mengabaikan pengobatan untuk pasien disabilitas oleh petugas medis RSUD Balaraja.

"Itu tidak benar, kami berupaya maksimal membantu sejak dari Puskemas hingga dirujuk ke RSUD yang memilik peralatan," kata Kepala Dinkes Pemkab Tangerang Desiriana Dinardianti di Tangerang, Senin (22/5).

Desiriana mengatakan petugas sudah berupaya maksimal membantu pasien sejak Desember 2016 di Puskesmas Balaraja.

Pernyataan tersebut terkait Nurjelita Velly, bayi berumur lima bulan penyandang disabilitas warga Kampung Lobang RT 02/02, Desa Sukamurni, Balarja telah berobat di Puskemas setempat.

Namun akibat keterbatasan peralatan yang ada di Puskesmas, maka petugas kemudian merujuk bayi itu ke RSUD Balaraja.

Sedangkan Nurjelita sempat menjalani perawatan di RSUD Balaraja, tapi petugas medis kewalahan menangani akibat bayi itu memiliki cacat bawaan lahir sehingga sulit untuk disembuhkan.

Orang tua bayi itu dibantu relawan akhirnya membawa ke RSCM, Jakarta Pusat untuk penanganan medis akibat di RSUD Balaraja juga keterbatasan peralatan pendukung.

Dia mengatakan pihaknya tidak sanggup untuk menyembuhkan penyakit yang diderita karena keterbatasan peralatan, meski telah dilakukan upaya maksimal.

Ketika berobat ke RSCM, katanya, petugas medis dari Tangerang masih saja mengawal bayi dan orang tuanya.

"Kami keberatan dengan anggapan tersebut dan membantah telah menelantarkan pasien," kata mantan Dirut RSUD Tangerang itu.

Menurut dia, semua biaya pengobatan bayi itu ditanggung melalui program BPJS, jadi tidak ada pihak yang menelantarkan.

Pihaknya telah memberikan klarifikasi kepada sejumlah pihak terkait masalah itu sehingga dengan jelas penyebab mengapa harus dirujuk ke RSCM, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan
Terbaru