DKI akan tertibkan apotek penjual Riklona

Senin, 28 Maret 2016 | 13:48 WIB Sumber: Warta Kota
DKI akan tertibkan apotek penjual Riklona


Jakarta. Waspada bagi pengusaha toko obat atau apotek. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan apotek yang menjual obat tidur Riklona secara sembarangan.

Tindakan ini merupakan buntut penemuan penggunaan Riklona pada balita yang diajak mengemis dan mengamen di jalanan Jakarta belakangan ini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kusmedi Priharto mengatakan efek obat Riklona kepada bayi untuk mengemis sangatlah berbahaya.

Obat jenis Riklona Clonazepam‎ ternyata mempunyai efek jangka panjang bagi bayi yang mengkonsumsinya. "Penggunaan obat itu efek jangka panjang akan menyebabkan gangguan perkembangan motorik dan dan sensorik anak mas juga mengganggu pertumbuhan anak," kata Kusmedi, Minggu (27/3/2016).

Dia menjelaskan obat Riklona dengan dosis antar 0.01 sampai 0.03 miligram harus sesuai dengan barat badan.

Obat itu digunakan terutama dengan penyakit epilepsi. "Indikasinya, selain untuk epilepsi juga untuk gangguan panik dengan dosis yang disesuaikan‎," tuturnya.

Dia menjelaskan, mengapa pengemis yang membawa bayi dengan cari memberikan obat itu untuk mencari uang di jalanan‎ agar bocah tidak berdosa itu tertidur.

Sehingga, saat dibawa berpanas-panasan atau hujan-hujanan maka bayi itu akan anteng. "Tapi, efek lainnya yang kelihatan adalah bayi mengeluarkan air liur," tuturnya.

Saraf otak si bayi, kata dia, bisa tidak berkembang dengan baik apabil terus menerus menggunakan obat tersebut. Menurutnya obat tersebut harus menggunakan resep dokter dan tidak diperjualbelikan secara bebas.

"Oleh sebab itu, dari Sudin Kesehatan di lima wilayah kota akan segera menyisir apotek dan toko obat penjualan riklona seperti itu. Kita berkala akan nyisir setiap bulannya. Ini menjadi perhatian kita," katanya.

(Bintang Pradewo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru