DKI Jakarta Berpotensi Masuk PPKM Level 3, Ini Alasannya

Senin, 24 Januari 2022 | 14:19 WIB Sumber: Kompas.com
DKI Jakarta Berpotensi Masuk PPKM Level 3, Ini Alasannya

ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. DKI Jakarta Berpotensi Masuk PPKM Level 3, Ini Alasannya.


COVID-19 -  JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta berpotensi masuk level 3. 

"Teater perang pandemi yang terjadi di DKI Jakarta menyebabkan asesmen situasi provinsi tersebut masuk ke dalam (PPKM) Level 3," kata dia melalui keterangan pers virtual terkait Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022). 

Luhut menyebutkan, keputusan terkait level PPKM akan termuat di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang akan terbit pada hari ini. 

Baca Juga: Menko Luhut Pandjaitan: Sekolah Tatap Muka Tetap Dilaksanakan 100%

Selain itu, Luhut juga mengatakan dalam melakukan asesmen level PPKM pemerintah memperlakukan DKI Jakarta sebagai satu kesatuan dengan wilayah Aglomerasi Jabodetabek. 

"Secara aglomerasi, Jabodetabek saat ini masih pada level 2. Rincian terkait level PPKM dapat dilihat pada Inmendagri yang akan terbit hari ini," ucapnya. 

Dari sisi level PPKM, terjadi peningkatan jumlah kabupaten dan kota yang masuk ke level 1. Sementara itu, berdasarkan data dari Google Mobility pada pekan ini, mulai terdapat tren penurunan mobilitas di Jawa dan Bali. 

Menurut Luhut, penurunan mobilitas di wilayah Jawa dan Bali kemungkinan akibat masyarakat mulai waspada terhadap gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, PPKM Jawa-Bali Berakhir Hari Ini, Apakah Akan Diperketat?

"Pemerintah dalam hal ini mengapresiasi langkah seluruh masyarakat yang mulai awas akan dampak Omicron ini dan mendorong masyarakat lainnya untuk juga mengurangi aktivitas luar ruang yang tidak diperlukan," ucapnya. 

Luhut mengungkapkan, meski kasus varian Omicron meningkat, pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron. Dia menyebutkan, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian varian Omicron masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus puncak varian Delta. 

"Sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain. Saat ini juga posisi Bed Occupanty Ratio (BOR) di Jawa Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian Delta, sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60%," ujarnya. 

Baca Juga: Pemprov DKI Pertimbangkan Hapus Sementara Aturan Ganjil Genap

Selain itu, pemerintah menilai kasus kematian harian akibat Covid-19 di seluruh wilayah Jawa dan Bali selama 14 hari terakhir masih pada tingkatan yang cukup rendah. 

"Namun sekali lagi pemerintah tetap waspada terutama melihat angka reproduksi efektif mulai mengalami peningkatan. Saat ini Angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Ungkap DKI Jakarta Berpotensi Masuk PPKM Level 3"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru