DKI Jakarta mengatur ketat pemudik Lebaran saat pandemi Covid-19, simak bocorannya

Minggu, 03 Mei 2020 | 22:00 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
DKI Jakarta mengatur ketat pemudik Lebaran saat pandemi Covid-19, simak bocorannya

ILUSTRASI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat ditemui Warta Kota di meja kerjanya, Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020). Ahmad Riza Patria hari ini mulai bekerja di kantor pada hari pertama usai dilantik Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (15/4


DAMPAK VIRUS CORONA - Pemerintah DKI Jakarta mendukung penuh imbauan Presiden Joko Widodo agar masyarakat DKI Jakarta tidak mudik Lebaran tahun ini. Tujuanya tak lain agar bisa menekan jumlah penyebaran virus corona Covid-19.

Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan segera membuat kebijakan untuk mengatur pergerakan penduduk keluar dari Jakarta maupun menuju ke Jakarta, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Aturan ini bertujuan agar upaya DKI Jakarta mencegah penyebaran virus corona Covid-19 bisa berjalan sesuai dengan harapan. 

"Akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk Jakarta. Semua harus menyadari pentingnya untuk tidak meninggalkan Jakarta dan Jabodetabek. Kami sedang menyusun regulasi untuk mengatur pergerakan penduduk terutama kegiatan orang masuk Jakarta sesudah musim Lebaran," katanya di Balai Kota Jakarta Jumat (1/5) malam.

Karena itu Gubernur Anies mengimbau agar warga Jakarta mengikuti arahan presiden agar tidak meninggalkan kediaman untuk pulang ke kampung halaman. "Agar tidak mudik dan tidak pulang kampung, untuk mentaati anjuran itu. Bila anda pulang belum tentu bisa masuk Jakarta lagi dalam waktu singkat," tandas Gubernur.

Soal rencana kebijakan pengetatan pergerakan orang di DKI Jakarta selama masa PSBB ini, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan gambaran awal mengenai rencana kebijakan tersebut. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam program Primetime News, di Metro TV, Sabtu (2/5) petang bilang, jika warga memaksakan mudik maka yang terjadi sangat membahayakan bagi keluarga di kampung, seperti nenek dan kakek.

SELANJUTNYA>>>

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru