Duh, Sungai Bengawan Solo tercemar limbah alkohol ciu

Sabtu, 09 November 2019 | 08:59 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Duh, Sungai Bengawan Solo tercemar limbah alkohol ciu

ILUSTRASI. Warga beraktifitas di kawasan taman dinding parapet yang dihiasi mural tema kebersihan lingkungan sungai Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, Senin (26/11/2018). Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) membangun ruang terbuka hijau di bant


Meski demikian, ia mengklaim perusahaannya sudah mengoperasikan lagi tiga IPA, yaitu Semanggi, Jebres dan Jurug.

"Laporan dari staf IPA Semanggi mengatakan bahwa air baku masih hitam. Tetapi mau tidak mau kalau IPA ini mati nanti yang terdampak kurang lebih 16.000 pelanggan PDAM Solo," tuturnya.

Para pelanggan yang terdampak penghentian aliran air bersih diklaim bakal mendapat jatah air bersih yang diangkut enam mobil tangki air milik PDAM Solo.

"Kalau yang dilayani IPA Semanggi itu sekitar 6.400 pelanggan, sementara itu IPA Jebres dan IPA Jurug itu melayani 10.000 pelanggan. Gara-gara IPA berhenti, gantinya kita pakai mobil tangki untuk mengantar air bersih," ucapnya.

Meski kondisi air baku masih berwarna hitam, Bayu memastikan bahwa tiga IPA yang dimiliki Perumda Air Minum Toya Wening Solo itu sudah mulai beroperasi. Hasil pengolahan tersebut memang belum maksimal.

Namun Bayu menyebut hasilnya sudah sesuai paramater Peraturan Menteri Kesehatan 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

"Jadi hasilnya tidak bisa seperti musim penghujan dan estetikanya masih kurang karena masih ada semburat warna sedikit. Tapi sudah tidak berbau," ujarnya.

Menurut Bayu, penghentian operasional pengolahan air awalnya terjadi 31 Oktober lalu. Saat itu operator IPA Semanggi melaporkan bahwa kondisi air baku Sungai Bengawan Solo sangat buruk.

Setelah diolah, kata Bayu, air yang dihasilkan berbau tidak enak dan berwarna kuning. "Ternyata kita lihat pada waktu itu kalau orang Solo bilang terjadi 'beladu'. Beladu itu ikan-ikan mabuk semua dan mati. Bahkan ikan sapu-sapu yang tergolong paling kuat menahan limbah juga ikut mati," jelasnya.

Bayu berkata, di sepanjang aliran Kali Samin terdapat kawasan industri kecil alkohol skala rumah tangga. Jumlah rumah produksi ciu di lokasi itu diklaim sekitar 200 unit.

Industri minuman keras itu disebut Bayu mencakup dua kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Salah satu kecamatan di antaranya, tuding Bayu, tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah mengatakan melakukan pendekatan dan pembinaan terhadap usaha kecil dan mikro agar tidak menggelontorkan limbah secara sembarangan.

Bayu Tunggul dari Perumda Air Minum Toya Wening Solo menilai pencemaran sungai juga diperparah dengan limbah batik. Selain sebagai sentra industri alkohol, daerah Bekonang juga merupakan kawasan perajin batik. "Dampak industri memang luar biasa sekali ke Bengawan Solo," ujarnya. (Rachmawati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bengawan Solo Tercemar Ciu, Diklaim Ada 200 Unit Industri Kecil Alkohol di Sepanjang Sungai",

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru