Ekonomi susah, Ahok janjikan stop penggusuran

Senin, 14 September 2015 | 16:55 WIB Sumber: TribunNews.com
Ekonomi susah, Ahok janjikan stop penggusuran


JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi protes yang dilakukan oleh para pedagang Karang Anyar. Ahok bilang penggurusan tidak akan terjadi, dan akan mendorong mereka kembali ke pasar.

"Enggak ada penggusuran. Kita dorong mereka balik ke pasar. Saya sudah panggil Wali Kota (Jakarta Pusat). Saya bilang, ini ekonomi (Indonesia) lagi susah, jangan terjadi penggusuran pada pedagang. Di usahakan jangan. Tapi kalau mereka ada di atas saluran yang buat buntu, dan buat macet, ya mau enggak mau dipindahkan," ujar Ahok di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2015).

Menurutnya, ada sistem saluran yang tidak tersambung di sekitar area pasar, dan itu bisa membuat banjir.

Kata Ahok yang harus dipindahkan adalah para pedagang yang mengganggu sistem saluran itu.

"Salurannya enggak nyambung, jadi sistem saluran untuk atasi banjir, semua saluran penghubung itu harus nyambung antar sungai. Di Jakarta hampir 800 saluran enggak nyambung. Waktu musim kemarau kan enggak ada air, di got ada sampah numpuk, ditutupin," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan para pedagang Karang Anyar melakukan aksi demo di depan Balai Kota. Mereka menolak penggusuran paksa, sampai adanya solusi dan relokasi yang berpihak pada kepentingan pedagang.

Rencananya, pada 2016 mendatang PD. Pasar Jaya akan menyediakan pasar yang layak untuk mereka.

Sembari menunggu hingga ada tempat berjualan baru, para pedagang enggan pindah dari tempat mereka berdagang saat ini di Jl Pasar Karang Anyar RW 002 dan RW 005 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Besok kalau terjadi penggusuran, perang! Tapi, Pak Risman (Kepala Kesiagaan Satpol PP DKI Jakarta) tadi menjamin akan menelpon camat. Ini tuh konspirasi lurah sama camat aja. Makanya kami mengimbau, untuk mencopot camatnya. Camat Karang Anyar dan Sawah Besar," ujar Rakhmat. (Dennis Destryawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru