Fenomena Microburst saat Terjadi Hujan Deras Ramai Dibicarakan, Apa Itu?

Kamis, 10 November 2022 | 07:20 WIB Sumber: Kompas.com
Fenomena Microburst saat Terjadi Hujan Deras Ramai Dibicarakan, Apa Itu?

ILUSTRASI. Saat ini, ramai dibicarakan tentang fenomena diduga microburst yang terjadi di Bekasi. Warta Kota/Henry Lopulalan


BMKG - JAKARTA. Saat ini, ramai dibicarakan tentang fenomena diduga microburst yang terjadi di Bekasi. 

Fenomena microburst ini terjadi saat hujan deras, tampak seperti air terjun turun dari langit. Fenomena tersebut diabadikan dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial dan menjadi perbincangan ramai di antara warganet. 

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (9/11/2022), Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kejadian tersebut menyerupai fenomena microburst. 

Sebenarnya, fenomena apa itu microburst? 

Disampaikan Guswanto, fenomena microburst adalah downdraft atau angin yang menghempas ke bawah atau dalam skala kecil dan sangat intens turun ke tanah. Hal ini kemudian menyebabkan perbedaan atau penyimpangan angin yang kuat. 

"Microburst sangat berkaitan dengan angin yang turun dari awan Cb (cumulonimbus) yang sudah matang (inti sel awan Cb) setelah angin biasanya akan diikuti hujan lebat, namun skalanya lokal atau terbatas," ungkap Guswanto menjelaskan apa itu fenomena microburst. 

Baca Juga: BMKG Bilang Puncak Es Papua Akan Menghilang Seluruhnya di 2025, Apa Dampaknya?

Dikutip dari Britannica, microburst adalah fenomena pola angin kencang yang turun dari awan hujan, menghantam tanah dan menyebar secara horizontal. 

Biasanya, fenomena microburst ini tak berlangsung lama, berkisar antara 5 menit hingga 15 menit, dan biasanya mempengaruhi wilayah dengan diameter sekitar 1 Km sampai 3 Km. 

Penyebab terjadinya fenomena microburst 

Menurut National Weather Service, fenomena microburst terjadi akibat berkembangnya badai petir dan tetesan air atau batu es yang tertahan di dalam aliran udara ke atas.

Bahkan, terkadang pusaran udara ke atas begitu kuat, sehingga menahan sejumlah besar tetesan hujan dan hujan es ini pada bagian atas badai petir. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan pendinginan evaporasi (tenggelamnya udara) dan melemahnya updraft. Saat hal ini terjadi, maka itu tidak lagi dapat mampu menahan inti besar dari hujan atau hujan es dalam badai petir. 

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Besok Hujan Lebat, Provinsi Ini Waspada Bencana

Akibatnya, yang terjadi adalah inti jatuh ke tanah. Saat menyentuh tanah, maka ia akan menyebar ke segala arah. Biasanya, lokasi di mana fenomena microburst ini pertama kali menyentuh tanah, maka akan mengalami angin kencang dan kerusakan terbesar. 

Kendati sering dikaitkan dengan badai petir atau hujan deras, namun fenomena microburst tidak selalu terjadi dalam kondisi tersebut. 

Di daerah kering, hujan yang umumnya terkait dengan microburst sering menguap sebelum aliran turun mencapai tanah, microburst di daerah kering yang dihasilkan tidak menghasilkan petunjuk yang terlihat untuk kehadiran mereka. 

Namun, pada daerah yang lembab dan cenderung basah, umumnya fenomena microburst akan disertai dengan poros hujan. Microburst ini dapat dideteksi oleh radar cuaca modern dan sensor angin di darat. 

Kendati demikian, mekanisme dari fenomena microburst ini belum sepenuhnya dipahami. Namun, keberadaan fenomena ini pertama kali diamati oleh ahli meteorologi T. Theodore Fujita pada tahun 1974.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Apa Itu Microburst yang Terjadi Saat Hujan Deras?"
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru