DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jatim Tahun 2021 secara virtual dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (27/4) dengan sejumlah nara sumber mulai darai Menteri Dalam Negeri hingga Bupati dan Walikota se Jawa Timur.
Dalam Musrenbang kali ini Gubernur Jawa Timur bakal memfokuskan pembangunan bagi percepatan pemulihan ketahanan ekonomi dan kehidupan masyarakat saat pandemi korona. Fokusnya pada pemulihan industri, pariwisata, investasi, kesehatan dan infrastruktur di Jawa Timur.
“Sektor pertama yang paling terkena imbas adalah sektor jasa seperti pariwisata. Imbas lain Covid-19 terhadap perekonomian antara lain adalah penurunan kinerja ekspor, penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi (terutama pada sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur), serta penurunan aliran modal,” kata Khofifah, Senin (27/4).
Melihat dampak tersebut, Pemprov Jatim berupaya mengeluarkan beberapa kebijakan sosial ekonomi. Diantaranya adalah mengamankan kelancaran pemasaran dan distribusi produk pertanian, restrukturisasi kredit bagi pelaku ekonomi terdampak, padat karya tunai (cash for work) untuk pelaku ekonomi kecil terdampak, dan jaring pengaman sosial (social safety net).
Selain itu, APBD Jatim juga telah direalokasi dan refocused untuk penanganan dampak Covid-19, melalui efisiensi belanja daerah yang bersumber dari PAD, DBHCHT, DAK Bidang Kesehatan dan Dana Insentif Daerah. Sebagian dari realokasi anggaran tersebut akan diimplementasikan melalui penyaluran ke Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.
Adapun Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 terbagi dalam beberapa prioritas. Pertama, pembangunan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan nilai tambah ekonomi dan pariwisata. Kedua, penguatan konektivitas antar wilayah dalam upaya pemerataan hasil pembangunan serta peningkatan layanan infrastruktur.
Ketiga, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, produktivitas dan daya saing ketenagakerjaan, perluasan kesempatan kerja serta pengentasan kemiskinan dengan penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan artificial intelegence (AI).
Keempat, meningkatkan kepedulian sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Kelima, peningkatan ketahanan pangan, dan pengelolaan energi baru terbarukan. Keenam, peningkatan ketahanan bencana dan lingkungan hidup melalui pengarusutamaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan Iklim. Serta prioritas ketujuh yakni peningkatan ketentraman, ketertiban umum dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi Masyarakat di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Markus Sumartomjon